Menantu Hatta Rajasa Meninggal
Rayakan Ultah ke-27 Saat Adara Taista Jalani Pengobatan di AS, Begini Kondisi Kesehatannya
Ardjil menyebut, saat berkomunikasi dengan Adara, tubuhnya mulai terlihat kurus dan lemah.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Adara Taista baru dua bulan lalu merayakan ulang tahun ke-27.
Ulang tahun itu dirayakan di Amerika Serikat saat Adara Taista menjalani pengobatan.
Paman Adara, Ardjil Tahir mengemukakan, hari kelahiran Adara tersebut menjadi komunikasi terakhirnya dirinya dengan sang keponakan.
"Saya terakhir komunikasi itu pas 11 Maret. Saat itu dia lagi ulang tahun masih di Amerika," kata Ardjil saat berbincang dengan TribunJakarta.com di rumah orangtua Adara di Jalan Sekolah Duta I No. 47, Pondok Indah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (20/5/2018).
Ardjil menyebut, saat berkomunikasi dengan Adara, tubuhnya mulai terlihat kurus dan lemah.
"Perubahan fisiknya sih memang ada. Saat itu tubuhnya kelihatan kurus," jelasnya.
Kendati tampak kurus dan lemah, Adara justru bersikap ceria.
"Dia orangnya enggak pernah mengeluh soal penyakitnya," tambah dia.
Namun sayang, takdir berkata lain. Adara menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Moriyama Memorial Tokyo pada Sabtu (19/5/2018).
Tonton juga:
Untuk diketahui, Adara baru saja menikah dengan anak lelaki Hatta, Rasyid Amrullah Rajasa pada 23 Desember 2017.
Rasyid menikahi Adara dengan mahar koin emas.
Adara juga menerima cincin emas dengan liontin di jari manisnya.
Hanya 5 bulan berselang, Hatta Rajasa dan Rasyid Rajasa sudah harus kehilangan Adara.
Kepergiannya ini menyisakan kesedihan yang teramat sangat.
Baca: Hujan Deras dan Berangin, Karangan Bunga di Rumah Duka Adara Taista Berjatuhan
Kabar Tribunnews menyebutkan Adara ini meninggal dunia karena penyakit kanker kulit.
Pertanda mengenai sakit yang menyerang Adara ini pun sudah ditunjukkan sejak bulan Maret 2018.
Tubuhnya yang dulu segar bugar, pipi chubby sebelum menikah berubah drastis.
Tonton juga:
Usai menikah, tepatnya sejak bulan Maret 2018, saat menjelang hari ulang tahunnya yang ke-27, kondisi tubuh Adara terlihat berbeda.
Adara terlihat kurus kering, kaki dan tangannya tampak berbalut kulit dan tulang saja.
Pipinya yang tembam dan chubby terlihat cekung.
Mata yang dulu bersinar cerah juga terlihat sayu dan sembab.
Adara pun diketahui dirawat di Rumah Sakit Moriyama Memorial Tokyo sejak 25 April 2018.
Sebulan dirawat, Adara menghembuskan napas terakhir pada Sabtu (19/5/2018) pukul 13.38 waktu setempat.
Bahkan, sebelum meninggal dunia, pada waktu subuh, Adara sempat salat berjamaah bareng diimami sang suami, Rasyid Rajasa.
"Semua orang kaget karena paginya masih sehat tapi kesehatannya menurun drastis pada siang hari, seperti sesak nafas dan jam 13.30 rumah sakit menyatakan dia meninggal dunia," ungkap sumber Tribunnews.com, Minggu (19/5/2018).
"Dia memang wanita luar biasa yang tak mau menyusahkan orang lain sehingga banyak yang kaget juga ketiga dia meninggal siang harinya karena semua menyangka dia sehat-sehat saja," tambah sumber itu.
Pemicu penyakit kanker kulit terkadang dianggap sepela, berikut adalah pemicu penyakit kanker kulit yang mesti diwaspadai.
1. Daerah tempat tinggal
Kebanyakan orang menganggap risiko kanker kulit tinggi bagi orang-orang yang tinggal di iklim tropis.
Ternyata orang yang tinggal di daerah pegunungan juga memiliki risiko yang sama seperti orang tinggal di iklim tropis.
Bahkan orang yang tinggal di daerah pegunungan memiliki risiko yang lebih tinggi.
Mereka yang tinggal di daerah pegununan jarang terkena paparan sinar UV dan menyebabkan sel-sel kulit menjadi rusak.
Rusaknya sel kulit ini juga bisa menimbulkan kanker kulit.
Baca: Sebelum Meninggal, Adara Taista Komunikasi Terakhir dengan Keluarga di Indonesia Saat Berulang Tahun
2. Sering melakukan perjalanan menggunakan pesawat
Bagi pilot dan pramugari memiliki kemungkinan dua kali lipat untuk terkena kanker kulit.
Kenapa?
Hasil studi tersebut menyebuktan bahwa semakin sering kamu berada di atas ketingian kuang lebih 914 meter dari atas permukaan air laut bisa meningkatkan 15% terkena radiasi sinar UV.
3. Tidak menggunakan tabir surya
Sejumlah penelitian membuktikan bahwa sebagian besar orang yang tidak menggunakan lotion dan krim tabir surya memiliki risiko lebih besar terkena penyakit kanker kulit.
Sinar ultraviolet dari matahari adalah salah satu penyebab utama kanker kulit.
Ia dapat mempengaruhi orang hanya dalam rentan waktu yang singkat.
Jadi, sangat disarankan untuk menggunakan lotion dan tabir surya setiap hari.
Hal ini juga berlaku untuk kalian yang sering berada di dalam ruangan.
4. Terlalu sering menggunakan ponsel
Ini adalah salah satu kebiasaan yang dilakukan sebagian orang di era millennials ini.
Padahal, ponsel telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa terlalu sering menggunakan ponsel dan membiarkannya berdekatan dengan tubuh kita juga dapat menyebabkan kanker kulit.
Gelombang frekuensi radio yang dipancarkan dari ponsel dapat memicu pertumbuhan sel kanker di kulit.
5. Menggunakan makeup berlebihan
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa menggunakan produk perias setiap hari juga dapat memicu kanker kulit.
Hal ini disebabkan karena bahan kimia beracun yang ada di dalam produk makeup tertentu.
6. Memiliki riwayat kanker dalam keluarga
Jika ada orang tua atau saudara kandung menderita kanker kulit, maka 50 persen kamu akan mengalami hal yang sama