Surabaya Diteror Bom
Jenazah Bayu Diserahkan Pada Keluarga, Sang Anak 'Mengapa Papa Ada di Dalam Peti'
"Kami sungguh bangga atas imannya, semoga Tuhan memberikan tempat terbaik di surga," ujarnya.
TRIBUNJAKARTA.COM - Setelah satu minggu lebih, akhirnya jenazah Aloysius Bayu Rendra Wardana, korban ledakan bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela, di Jl Ngagel Madya No 1, Surabaya, diserahkan kepada keluarga, Selasa (22/5/2018).
Jenazah korban tiba di rumah duka, Jl Gubeng Kertajaya gang 1, sekira pukul 11 WIB.
Isak tangis langsung pecah ketika peti jenazah Bayu diturunkan.
Puluhan peziarah telah menanti kedatangan jenazah Bayu di rumah duka.
Pelayat satu per satu memberikan penghormatan terakhir dan doa untuk Bayu.
Sebagian peziarah juga terlihat menangis saat meninggalkan rumah duka setelah memberikan penghormatan terakhir.
Baca: Bomber Dita Radikal Sejak SMA, Teman Pelaku Bongkar Rahasia Dita Menghalalkan Darah Orang Lain
Seorang pelayat, Lusi, mengatakan, Bayu merupakan seorang pahlawan, karena berani menghalangi dua pengbom bunuh diri yang menggunakan sepeda motor.
"Kami sungguh bangga atas imannya, semoga Tuhan memberikan tempat terbaik di surga," ujarnya.
Lusi mengungkapkan Bayu dikenal sosok yang baik dan aktif dalam berbagai kegiatan kerohaniaan.
"Kalau tidak ada Mas Bayu korbannya akan lebih banyak lagi," katanya seraya menangis.
Galih Wardhana, adik dari Bayu, mengungkapkan pihak keluarga memang menginginkan tim Disaster Victim Indentification (DVI) untuk benar benar mengidentifikasi jenazah Bayu.
Tak pelak, butuh waktu 9 hari untuk menyerahkan jenazah Bayu kepada keluarga.
Baca: Belum Setahun Ditinggal Suami, Ini Jawaban Mengejutkan Ririn Ekawati saat Ditanya Kapan Nikah Lagi
"Kami ingin tim DVI yang menangani Kak Bayu agar teliti dalam mengidentifikasi. Jujur saja kami tak ingin ada secuil bagian dari teroris ada di tubuh Kak Bayu," terangnya.
Galih menjelaskan, semasa hidup Bayu sering menghabiskan waktu di studionya untuk mengedit foto dan menambah perlengkapan.
"Kak Bayu adalah bagian dari studio foto ini. Kami ingin Kak Bayu berada di tempat fovoritnya untuk terakhir kali. Ini alasan mengapa kami memilih menempatkan jenazah Kak Bayu di studio foto miliknya," kata Galih.