KPK OTT Bupati Buton Selatan: Baru 1 Tahun Menjabat, 4 Kali Gagal Pilkada dan Anak Cawagub Sultra

Agus Feisal ditangkap saat baru setahun menjabat. Dia dilantik pada tanggal 22 Mei 2017 untuk menjabat hingga tahun 2022.

Penulis: Erik Sinaga | Editor: Erik Sinaga
Zona Sultra
Agus Feisal Hidayat 

TRIBUNJAKARTA.COM, SETIABUDI- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu (24/5/2018).

Pada OTT kali ini, KPK berhasil menangkap sejumlah pihak di Kabupaten Buton Selatan dan menangkap Bupati Agus Feisal Hidayat.

Berikut adalah rangkuman dari OTT tersebut yang dihimpun TribunJakarta dari Kompas.com dan Tribun:

1. Tangkap 9 Orang termasuk Bupati

Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) Febri Diansyah membenarkan tim penindakan KPK melakukan operasi tangkap tangan di Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara.

Dalam OTT itu, KPK mengamankan Bupati Agus Feisal Hidayat dan 9 orang lainnya.

"Tadi sudah saya cek, memang ada kegiatan tim penindakan di Sulawesi Tenggara. Sekitar 10 orang diamankan termasuk Bupati, PNS, konsultan lembaga survei dan pihak swasta," kata Febri dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/5/2018) malam.

Selain bupati, KPK juga mengamankan kontraktor, pihak swasta, PNS setempat, dan konsultan dari salah satu lembaga survei

Hingga Saat ini, Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat masih diperiksa di Gedung Polres Baubau, Rabu (23/5/2018).(KOMPAS.com/ DEFRIATNO NEKE)
Hingga Saat ini, Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat masih diperiksa di Gedung Polres Baubau, Rabu (23/5/2018).(KOMPAS.com/ DEFRIATNO NEKE) ()

2. KPK Amankan Uang Rp 400 Juta dalam OTT di Buton Selatan

Febri Diansyah menuturkan KPK telah mengamankan bupati dan 9 orang lainnya. KPK turut mengamankan uang Rp 400 juta.

"Kita amankan sejumlah uang, sekitar Rp 400 juta tadi, kita hitung diawal. Tentu sekarang sedang didalami lebih lanjut karena pemeriksaan sedang dilakukan Polres setempat," kata Febri di gedung KPK, Jakarta, Rabu (23/5/2018).

KPK akan melihat dan mengonfirmasi beberapa dugaan perbuatan yang sudah didapatkan informasinya dari masyarakat. KPK menduga, uang tersebut terkait proyek-proyek di daerah setempat.

"Jadi sekarang kita dalami dulu uang 400 juta itu , pemberiannya secara lebih spesifik diduga terkait dengan apa, sejauh ini kami duga terkait dengan proyek-proyek infrastruktur," katanya. KPK mengamankan uang Rp 400 juta itu dalam pecahan Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, dan Rp 10 ribu.

Ilustrasi: Petugas KPK menunjukkan barang bukti yang diperoleh dari operasi tangkap tangan (OTT), Jakarta, Jumat (1/4/2016).(TRIBUNNEWS / HERUDIN)
Ilustrasi: Petugas KPK menunjukkan barang bukti yang diperoleh dari operasi tangkap tangan (OTT), Jakarta, Jumat (1/4/2016).(TRIBUNNEWS / HERUDIN) ()

3. Ditangkap Saat 1 Tahun Menjabat

Agus Feisal ditangkap saat baru setahun menjabat. Dia dilantik pada tanggal 22 Mei 2017 untuk menjabat hingga tahun 2022.

Itu artinya, Agus Feisal ditangkap hanya selang sehari usai memperingati setahun menjabat sebagai kepala daerah.

Buton Selatan adalah daerah pemekaran baru yang diresmikan pada tahun 2014. Kabupaten ini mekar dari Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Kabupaten ini beribukota di Pasarwajo.

4. 5 Kali Ikut Pilkada

Agus sebenarnya masih terbilang muda. Dia baru 42 tahun. Tapi jangan pandang usia, sebab Agus sangat kenyang pengalaman politik.

Di usianya itu, dia sudah lima kali mengikuti pemilihan kepala daerah (Pilkada). Empat kali gagal dan yang terakhir terpilih menjadi bupati Buton Selatan.

Pengalaman pertama adalah saat maju menjadi calon wali kota Baubau tahun 2007 mendampingi Umar Samiun. Pasangan tersebut takluk dari pasangan Amril Tamim-Ibrahim Marsela. Saat itu, ayah Agus masih menjadi bupati Buton.

Empat tahun kemudian, ketika masa jabatan ayahnya berakhir, dia terdorong meneruskan 'pekerjaan' ayahnya. Saat itu, dia 'melamar' menjadi wakil bupati Buton.

Agus yang saat itu berpasangan dengan Yaudu Salam Ajo mengikuti Pilkada yang melelahkan karena berakhir dengan sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK). MK yang saat itu dipimpin Akil Mochtar memutuskan agar diselenggarkaan pemungutan suara ulang.

Di pemilihan kedua, kemenangan Agus di putaran pertama tidak bertahan. Mereka kalah dari pasangan Umar-La Bakry.

Baca: Remaja 14 Tahun Ini Dihukum Mati di Kursi Listrik, 70 Tahun Kemudian Dia Dinyatakan Tidak Bersalah

Apakah menyerah? tentu tidak. Agus mencoba peruntungan di Pilwalkot Baubau tahun 2012. Dia memilih menjadi calon wakil wali kota mendampingi Amril Tamim.

Apa daya, pasangan Agus kalah dan gagal menduduki kursi Baubau 1 dan 2.

Agus ternyata masih penasaran dengan garis tangannya. Dia memutuskan maju lagi pada Pilkada Buton Selatan tahun 2015, daerah baru pemekaran.

Kali Agus maju sebagai calon bupati dan berpasangan dengan La Ode Arusani sebagai wakilnya.

Baca: Indonesia Hadapi Malaysia Berebut Tiket Seminal, Ini Link Live Streaming Piala Thomas dan Uber 2018

Jalan Agus dan Arusani tidak mulus. Mereka keluar sebagai pemenang dengan perolehan 17.224 suara atau 43,01 persen.

Kemudian disusul pasangan Muh Faisal-Wa Ode Hasniwati, 15.686 suara atau 39, 17 persen. Sementara di posisi ketiga pasangan Sattar-Welson 5.915 suara atau 14,77 persen dan pasangan Agus Salim-La Ode Agus 1.218 suara atau 3,04 persen berada di posisi akhir.

Hasil tersebut sempat dibawa ke MK. Namun hakim memutuskan kemenangan Agus-Arusani tidak bisa dibatalkan.

Pada 22 Mei 2017, Agus Feisal Hidayat dan La Ode Arusani resmi menjabat bupati dan wakil bupati defenitif daerah otonomi baru Buton Selatan.

Malang bagi Agus, dia hanya setahun menjabat. Dia kini menjadi pesakitan karena ditangkap lembaga antisaruah. Sejauh ini, tidak ada yang pernah lolos dari KPK jika hasil dari operasi tangkap tangan.

5. Anak Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara

Agus Feisal adalah anak dari mantan Bupati Buton Safei Kahar. Safei saat ini maju sebagai calon Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara.

Dia maju mendampingi Rusda Mahmud. Pasangan nomor urut tiga ini didukung Partai Demokrat, PPP dan PKB.

Baca: Serangan Virus Nipah Mematikan Mewabah di India, Belum Ada Obat dan Berpotensi Ancam Dunia

Dewan Pimpinan Daerah PDIP Sultra membenarkan kadernya Bupati Buton Selatan, Agus terjaring OTT KPK.

Sebelumjadi bupati, Agus kenyang pengalaman di bidang pemerintahan. Dia pernah menduduki sejumlah jabatan dari kelurahan hingga provinsi.

Berikut adalah profil singkat Agus Feisal:

Tempat, tanggal lahir: Baubau, 11 Agustus 1976

Alamat: Pasar Timur, Kelurahan Lakambau, Kecamatan Batauga, Buton Selatan

hobi: Olahraga, Traveling, dan Membaca

Riwayat pendidikan:

Sekolah Dasar Negeri 2 Baubau (1983 - 1989)

SMP Pesantren IMMIM Makassar (1989 - 1992)

SMA Pesantren IMMIM Makassar (1995 - 2001)

Sarjana Universitas Sulawesi Tenggara (1995 - 2001)

Pasca Sarjana Universitas Nusa Bangsa (2007 - 2009)

Pengalaman kerja:

Staf Departemen Pertanian, Setda Provinsi Sulawesi Tenggara (1998 - 2000)

Kepala Seksi Kepala Pemerintahan, Kelurahan Pasar Wajo (2002 - 2007)

Kabid Sarana dan Prasarana, Bappeda Kabupaten Buton (2007 - 2008)

Kepala Humas dan Protokoler Setda Buton (2008 - 2009)

Camat Pasarwajo, Kabupaten Buton (2009 - 2010)

Kepala Bagian SDA Kabupaten Buton (2009 - 2010)

Staf ahli Bupati Buton (2010 - 2011)

Bupati Buton Selatan terpilih periode 2017 - 2022

Organisasi:

Ketua Umum DPD AMPI Kabupaten Buton (2007 - 2012)

Ketua Umum Karang Taruna Kabupaten Buton (2007 - 2012)

Ketua Umum PSSI Kabupaten Buton (2011

6. Diperiksa di Polres Baubau Dini Hari

Bupati Buton Selatan, Agus Feisal Hidayat menjalani pemeriksaan oleh petugas KPK di gedung Reskrim Polres Baubau, Kamis (24/5/2018) dinihari.

“Semua ruangan di Reskrim digunakan (untuk pemeriksaan),“ kata Kasat Reskrim Polres Baubau, AKP Fiernando Adriansyah, Kamis (24/5/2018).

Usai menangkap bupati di Kabupaten Buton Selatan, petugas KPK kemudian membawa Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat bersama 9 orang lainnya ke dalam gedung Reskrim Polres Baubau.

Agus yang mengenakan baju kemeja putih melangkah masuk ke gedung Reskrim dengan pengawalan beberapa petugas KPK.

Terdapat satu boks besar juga dibawa masuk ke gedung Reskrim. Bupati Buton Selatan tertangkap tangan petugas KPK bersama 9 orang lainnya saat hendak melakukan transaksi terkait proyek di daerah setempat.

Sembilan orang tersebut, yakni dari PNS, konsultan lembaga survei dan pihak swasta. Dalam operasi tersebut, KPK turut mengamankan uang tunai sekitar Rp 400 juta.

7. Diterbangkan ke Jakarta

Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) akan membawa Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat ke Jakarta pada Kamis (24/5/2018) pagi ini. Feisal yang ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) itu akan dibawa bersama enam orang lainnya.

"Direncanakan sekitar tujuh orang diagendakan penerbangan pagi, termasuk bupati dan pihak terkait," kata Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah dalam pesan singkat kepada wartawan, Kamis pagi.

Febri menyebut, sejumlah orang yang diamankan terdiri dari bupati, staf, konsultan survei, dan pihak swasta.

Rencananya, setelah tiba di Gedung KPK kejutuh orang tersebut akan mengikuti pemeriksaan lebih lanjut.

Sebelumnya, pemeriksaan juga sudah dilakukan di polres setempat. KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status dari orang-orang yang diamankan tersebut.

"Konferensi pers akan dilakukan sore atau malam ini," ujar Febri.

Dalam operasi tangkap tangan ini KPK mengamankan uang Rp 400 juta dalam pecahan Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, dan Rp 10 ribu. KPK menyebut uang itu diduga terkait proyek di daerah.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved