Mengingatkan pada Kematian, Lorong di Masjid 1000 Pintu Sengaja Dibuat Gelap dan Sempit
"Sengaja, lorong yang menuju ruang utama salat di masjid itu dibuat untuk mengingatkan kita kepada liang lahat," katanya.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Masjid 1000 pintu dibangun oleh seorang warga Tangerang keturunan Arab bernama Syeikh Al Faqir Mahdi, menggunakan uang pribadi.
Masjid yang memiliki nama asli Agung Nurul Yaqin tersebut dibangun pada tahun 1978.
Bangunan seluas 6.375 meter persegi tersebut dibangun menggunakan uang pribadi milik Syeikh Al Faqir sebesar Rp 19 miliar.
Seorang teman sejawat Syeikh Al Faqir, Dumat, mengatakan bahwasanya masjid itu dibangun saat wilayah Periuk masih berupa rawa dan hutan.
Masjid 1000 pintu tersebut dibangun ditengah hutan dulu kala.
"Masjid ini dibangun berdua saja jadi, mau dulu mah kami bangun berdua doang nih depan rawa-rawa masih hutan. Bangun soalnya dulu gak ada tempat salat," ujar Dumat saat ditemui dirumahnya yang bersebelahan dengan Masjid Pintu 1000, Tangerang, Selasa (29/5/2018).

Menurutnya pria berumur 98 tahun itu, kenapa masjid itu dibangun dengan begitu banyak pintu hingga disebut dengan Masjid 1000 pintu karena melambangkan Asma UI Husna atau 99 nama Allah SWT.
"Sembilannya lagi itu Wali Songo, jadi 999 sebenarnya," kata Dumat.
Pantauan Tribunjakarta.com, disetiap sudut masjid tertulis angka 999 melambangkan 99 nama Allah SWT dan sembilan Wali Songo yang menyiarkan agama Islam di Indonesia.
Dumat menambahkan, bagian masjid yang tergembok rapat-rapat tersebu memiliki banyak pintu dan setiap pintunya terdapat ruangan yang memilingi fungsi beda-beda.
Saat mengintip ke bagian yang terkunci tersebut, terdapat lorong yang hanya berukuran sekira 2x1 meter, hanya muat untuk jalan satu orang dan berbaris.

Lorong tersebut pun gelap gulita tidak ada penerangan sama sekali.
"Sengaja, lorong yang menuju ruang utama salat di masjid itu dibuat untuk mengingatkan kita kepada liang lahat. Kurang lebih suasannya akan seperti itu, gelap, sempit, dan lembab," kata Dumat.
Dumat pun menerangkan jangan coba-coba sendirian memasuki lorong tersebut lantaran bisa tersesat karena gelap gulita. Bahkan, disalah satu ruangan terdapat makam yang enggan disebut makam siapakah tersebut oleh Dumat.
"Bangunan Masjid 1000 pintu memiliki tiga lantai. Lantai satu dikhususkan untuk ruang zikir dan meditasi. Sedangkan lantai dua dan tiga dikhususkan untuk kegiatan pengajian, salat dan kegiatan agama lainnya," katanya.
Karena pendiri sekaligus donatur tunggal, Syeikh Al Faqir Mahdi telah meninggal sejak 2012 silam, dana pun pembangunan pun macet dan Masjid 1000 pintu itu terlihat setengah jadi.