Cabuli Murid karena Ingin Balas Dendam Saat Jadi Korban, Guru WA Tergolong Pedofilia Akut
Hal ini disampaikan Sirait usai berbincang dengan WA selama 45 menit yang menjadi tersangka karena mencabuli 13 muridnya.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia Arist Merdeka Sirait mengatakan tindakan oknum guru Bahasa Inggris di Depok yang mencabuli 13 murid laki-lakinya termasuk tindakan sodomi.
Hal ini disampaikan Sirait usai berbincang dengan WA selama 45 menit yang menjadi tersangka karena mencabuli 13 muridnya.
"Dia mengakui sampai penetrasi dengan jarinya, itu ciri dari sodomi. Kalau untuk luka itu tergantung visumnya, yang jelas dia penetrasi lewat situ," kata Sirait kepada wartawan di Pancoran Mas, Depok, Jumat (8/6/2018).
Baca: Mayat Rika Dibungkus Kardus di Atas Motor: Obrolan Terakhir dengan Pelaku dan Kebiasaan Saat Gajian
Baca: Marko Simic Banjir Hujatan Terkait Kasus Via Vallen, Media Malaysia Ungkap Sosok Sang Pemain Persija
Ditemui di tempat yang sama, Sekjend Komnas Perlindungan Anak Dhanang Sasongko mengatakan tindakan WA dipicu sejumlah hal.
Yakni ingin balas dendam dan dipengaruhi apa yang pernah dialaminya saat menjadi korban.
"Mau balas dendam, kemudian ada motivasi mau merasakan kembali apa yang pernah dirasakan. Pemicu ya juga tontonan-tontonan yang porno," ujar Dhanang.
Mengenai kondisi WA, Sirait menyebut WA tergolong pedofilia yang sudah akut.
Sirait mengatakan pihaknya akan berusaha mencari keterlibatan lingkungan tempat tinggal WA.
"Sudah pedofilia, makannya kita coba mencari apakah di lingkungannya ada sidikat. Karena pedofilia tidak sendiri," paparnya.