Oknum Guru di Depok Cabuli 13 Muridnya Sejak Tahun 2016
"Peristiwa ini dilakukan di lingkungan sekolah. Ada di ruang kelas, perpustakaan, ruangan sekolah dan kolam renang luar lingkungan sekolah,"
Penulis: Bima Putra | Editor: Ilusi Insiroh
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Kapolresta Depok Kombes Pol Didik Sugiarto mengatakan oknum guru Bahasa Inggris berinisial WA mengaku telah melakukan pencabulan terhadap 13 muridnya sejak tahun 2016.
Pencabulan itu dilakukan pelaku di lingkungan satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang merupakan sekolah unggulan sejak tahun 1990 dan di luar lingkungan sekolah.
"Peristiwa ini dilakukan di lingkungan sekolah. Ada di ruang kelas, perpustakaan, ruangan sekolah dan kolam renang luar lingkungan sekolah," kata Didik kepada wartawan di Pancoran Mas, Depok, Jumat (8/6/2018).
Baca: Laporkan Akun Instagram Anti Halu, Jenis Kelamin dan Nama Asli Lucinta Luna Terungkap
Dikatakannya, selain menjadi guru Bahasa Inggris, WA juga bertugas sebagai pengelola perpustakaan sehingga dapat mencabuli muridnya di perpustakaan sekolah.
Ia mengancam murid laki-laki yang menolak kemauannya akan mendapat nilai jelek di mata pelajaran Bahasa Inggris.
Meski sudah mengakui perbuatannya, baru empat orangtua murid yang melaporkan WA ke polisi.
"Yang resmi melapor empat yang lain masih diidentifikasi. Yang penting bagaimana kita menyelamatkan anak-anak jadi korban pencabulan oknum guru ini. Mereka harus mendapatkan langkah penanganan tepat agar masa depannya terjamin," jelasnya.
Mengenai perbuatan tersebut, Didik menyebut ada korban yang dicabuli hingga berkali-kali oleh pelaku.
Baca: Dijadikan Taruhan, Dewi Perssik Sebut Aldi Taher Suami Baik dan Paling Tulus di Depan Angga Wijaya
Sementara soal hasil visum yang dilakukan Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Didik menyatakan masih harus berkoordinasi dengan pihak RS Polri sebelum menyampaikan hasil visum.
"Masih kita koordinasi, yang jelas ini buat kepentingan penyidikan. Korban rata-rata kelas enam. Dilakukan berulang, ada yang sekali, ada yang empat kali," ujar Didik.
Sebagai informasi, SDN tempat WA melakukan pencabulan mendapat predikat Sekolah Ramah Anak dari Dinas Pendidikan Kota Depok.