Perjuangan Kakek Arwan, Puluhan Tahun Berjualan Kopi di Atas Kursi Roda
Meskipun harus tidur di kolong flyover wajahnya tetap murah senyum dan tak terlihat raut kesedihan.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Seorang Kakek menggunakan kursi roda dengan berbagai bungkusan terikat di beberapa bagian batang kursinya kerap terlihat di sudut-sudut jalan Ciputat dan sekitarnya.
Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, terkadang di hari yang panas terik, ia terlihat berjalan pelan menggunakan kursi rodanya.
Tangannya memutar-mutar ban di kanan kiri kursi besi itu.
Sesekali ia juga terlihat didorong seorang bocah di Jalan sekitar Pasar Ciputat, Tangerang Selatan.
Baca: Hari ke Tiga Lebaran, Begini Suasana Wisata Setu Babakan
Ia adalah Arwan, pria 77 tahun seorang penjual kopi mentah yang sudah berjualan sejak tahun 1998.
Arwan bercerita kepada TribunJakarta.com saat ditemui sedang beristirahat di kursi rodanya di pinggir Jalan Ciputat-Jombang, Minggu (17/6/2018).
"Saya berjualan kopi dari tahun 1998," ujarnya sambil tersenyum.
Ia juga bercerita tahun itu merupakan tahun istrinya meninggal.
Ia tak terlalu banyak cerita tentang keluarganya, hanya memberitahukan kalau ia memiliki dua anak dan beberapa cucu.
Baca: Disoraki di Istana Bogor, Haji Lulung Sebut Anies Baswedan Gubernur Paling Berani
Kakinya terserang asam urat dan rematik sehingga harus menggunakan kursi roda.
Awalnya ia berjualan kopi sendiri memakai tongkat sebagai pembantu jalannya di kawasan kolong flyover Ciputat.
Namun setelah beberapa tahun, ada seseorang yang memberinya kursi roda dan memberikan Arwan tempat tinggal di kontrakannya secara cuma-cuma.
Namun sejak ada orang lain yang mengisi kontrakan itu, Arwan kembali ke jalan. Ia sulit mengingat tahun mulai kembali lagi berjualan dan tidur di jalan-jalan Ciputat dan sekitarnya itu.
"Iya, (tidur) di (kolong) flyover, dekat tukang batu akik itu di sana," ujarnya sambil tangannya mengacung menunjuk arah.