Gerindra Nilai Pernyataan SBY Peringatan Bagi BIN, Polri dan TNI
Selain itu menurut Andre tiga lembaga tersebut sebaiknya menindaklanjuti tudingan SBY itu.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade angkat bicara mengenai tudingan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut ada anggota BIN, Polri, dan TNI yang tidak netral dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Ia menilai tudingan tersebut merupakan peringatan kepada tiga lembaga tersebut untuk tetap netral dalam Pemilu atau Pilkada.
Baca: Terkena Stroke, Ustaz Harry Moekti Meninggal Dunia
"Gerindra menilai ini bagus ini peringatan dari SBY, ini bagian koreksi kepada tiga lembaga itu," ujar Andre saat dihubungi, Minggu, (24/6/2018).
Selain itu menurut Andre tiga lembaga tersebut sebaiknya menindaklanjuti tudingan SBY itu.
Di antaranya dengan memeriksa anggotanya yang diduga tidak netral dalam Pemilu/Pilkada.
Baca: Sesosok Mayat Pria Tak Berbusana Ditemukan di Hotel Kawasan Koja Jakut
Selain itu, tiga pimpinan lembaga tersebut harus introspeksi diri.
"Mereka introspeksi, melakukan pemeriksaan, dan untuk pimpinannya bukan hanya memeriksa internal mereka, juga pimpinanan intropeksi diri," katanya.
Selama ini menurutnya indikasi ketidaknetralan pimpinan lembaga negara selalu berhembus.
Andre mengatakan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi Budi Gunawan (BG) selalu dikaitkan dengan partai penguasa dan pemenangan Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2014 lalu.
"BG diindikasikan dekat dengan bu Mega (Ketum PDIP), 2014 patut diduga ikut membantu memenangkan Jokowi. Tito bagaimana dulu dekat dengan Ahok dan di masa beliau di Papua pemungutan suara bukan berdasarkan suara tapi noken," pungkasnya.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara terang-terangan menyebut ada oknum BIN, TNI dan Polri yang tidak netral dalam Pilkada 2018.
"Yang saya sampaikan itu bukan isapan jempol belaka, tidak ada niat seorang SBY menuduh, melebih-lebihkan, mendramatisasi apalagi duhli, tuduh liar, itu bukan DNA saya, saya hati-hati dalam berbicara," ujar SBY di Hotel Santika, Bogor Tengah, Kota Bogor, Sabtu (23/6/2018).
"Tapi yang saya sampaikan ini cerita tentang ketidak netralan elemen atau oknum dari BIN, TNI, Polri, itu nyata adanya, ada kejadian, bukan hoax, sekali lagi, ini oknum," sambungnya.
Bahkan SBY juga menyebut kejadian saat Pilkada di beberapa daerah seperti di DKI Jakarta, Jawa Timur, Riau, Kalimantan Timur dan Maluku.
Salah satunya kata dia, adalah calon dari partai Demokrat diminta untuk memasukkan pejabat kepolisian menjadi wakil dalam pencalonan untuk kepentingan tertentu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/sby-ke-binjai_20180607_100654.jpg)