Pemenang Miss Indonesia Tahun 2018 Imbau Orangtua Melek Informasi dan Tidak Gaptek

"Jangan sampai menghindari semua perkembangan masa kini cuman karena hal-hal negatif akan merusak pengetahuan anak-anak kita,"

Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Bima Putra
Pemenang Miss Indonesia Tahun 2018 Alya Nurshabrina saat bermain bersama sejumlah murid TK Karakter Genius Islamic School, Cilodong, Depok, Rabu (17/7/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CILODONG - Pemenang kontes Miss Indonesia tahun 2018 Alya Nurshabrina mengimbau para orangtua mampu menggunakan gadget dan mengakses teknologi yang terus berkembang.

Dengan kemampuan itu orangtua dapat mengarahkan anaknya dapat mengakses konten-konten positif yang ada di internet.

Kapitra Sudah Hubungi Rizieq Shihab Terkait Namanya Menjadi Caleg PDIP: Belum Ada Tanggapan

Hal ini guna menghindari anak-anak terpapar konten negatif yang tersebar bebas di internet seperti pornografi dan kekerasan.

"Orangtua juga harus melek informasi, enggak boleh gaptek. Orangtua harus bisa mengetahui bagaimana menggunakan YouTube, bagaimana mengakses hal-hal positif di platform yang sudah ada di internet ini," kata Alya di hadapan orangtua TK Karakter Genius Islamic School, Cilodong, Depok, Rabu (18/7/2018).

Alya menyayangkan apabila ada orang tua yang enggan belajar cara mengakses informasi di internet.

Minggu Depan, Barisan Emak-emak Militan Rencana Demo Bareng Mahasiswa

Menurutnya, anak di era sekarang atau disebut generasi Z sudah mampu mengakses beragam informasi yang ada di internet.

Sehingga orangtua tidak boleh menolak perkembangan teknologi di era digital hanya karena adanya konten negatif yang beredar di internet.

"Jangan sampai menghindari semua perkembangan masa kini cuman karena hal-hal negatif akan merusak pengetahuan anak-anak kita. Jangan sampai kita kalah sama rasa takut itu, karena di luar sana, di internet sudah banyak hal-hal yan bagus," Alya.

Alya menyarankan orangtua agar mau melihat perkembangan teknologi dan internet sebagai medium pembelajaran anak.

Galak di Era Jokowi dan Ahok, Lunak di Era Anies-Sandiaga, Begini Curhatan PKL Liar Jatinegara

Tidak sebatas media yang digunakan untuk berkomunikasi dan mencari hiburan seperti yang banyak dilakukan orang.

"Kita harus melihat alat digital dan sosial media sebagai alat pembantu mengajar dan membangun karakter anak. Bukan sebagai komponen lain yang harus kita hindari. Semoga dengan cara pandang seperti itu kita juga terbiasa tidak menghabiskan waktu yang sia-sia untuk ngomongin Facebook, Twitter," lanjutnya.

Alya mengakui adanya konten negatif yang mudah diakses anak, namun banyak juga konten positif yang dapat digunakan sebagai pembelajaran.

Seperti situs dan game edukatif yang ada serta dengan mudah dapat diakses di internet oleh orangtua dan anak.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved