Belasan Lapak PKL dan Kendaraan Terjaring Operasi Bulan Tertib Trotoar di Ciracas
petugas Satpol PP dan Sudinhub Jakarta Timur di kerahkan untuk menyisir Jalan Raya Supriyadi, Simpang Pasar Rebo hingga Jalan Raya Bogor.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Belasan lapak milik Pedagang Kaki Lima (PKL) dan kendaraan terjaring razia Bulan Tertib Trotoar (BTT) yang diadakan pihak Kecamatan Ciracas.
Puluhan petugas gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Sudinhub Jakarta Timur di kerahkan untuk menyisir Jalan Raya Supriyadi, Simpang Pasar Rebo hingga Jalan Raya Bogor tepat di seberang Pasar Induk Kramat Jati.
Hasilnya, sebanyak 10 Pedagang Kecil Mandiri (PKM) diimbau dan tiga lainnya ditertibkan oleh petugas.
Satu per satu lapak pedagang yang berjualan di atas trotar disepanjang Jalan Raya Bogor diangkut oleh petugas ke dalam truk Satpol PP.
Sempat terjadi ketegangan akibat aksi protes dari sejumlah pedagang yang terjaring razia dengan puluhan petugas Satpol PP.

Namun, petugas Satpol PP tetap mengangkut lapak milik PKL, mulai dari bangku, meja, tenda, hingga gerobak jualan mereka lantaran menyalahi aturan.
Selain itu, sejumlah kendaraan yang nekat parkir di bahu jalan dan trotoar juga tak luput dari operasi ini.
Total, sebanyak 10 kendaraan dikenakan sanksi tilang, empat di kenakan sanksi cabut pentil, serta empat lainnya di derek oleh petugas Sudinhub Jakarta Timur.
Operasi BTT ini digelar guna memberikan efek jera bagi para PKL dan pengendara yang masih nekat menggunakan trotoar dan badan jalan untuk berjualan dan parkir liar.
Oleh karenanya, sejumlah masyarakat turut mengapresiasi operasi yang dilakukan oleh pihak Kecamatan Ciracas ini.
Satu diantaranya Ayu, seorang pejalan kaki yang ditemui TribunJakarta.com di Jalan Raya Bogor, tepatnya di seberang Pasar Induk Kramat Jati.
"Ya syukurlah pada di razia itu para PKL, selain ganggu pejalan kaki juga sering bikin macet," ujarnya, Selasa (24/7/2018).
Ia pun berharap operasi seperti ini rutin dilakukan untuk memberikan efek jera kepada PKL, karena sering kali para pedaganag tersebut kembali memenuhi trotoar bila petugas tidak ada.
"Kalau bisa sih rutin setiap hari gitu, biasanya sekrang udah di tertibkan, besok dagang lagi, penuh lagi ini troatoar," ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Gozali, seorang pengguna jalan yang setiap harinya melintas di depan Pasar Induk Kramat Jati.
"Nah kalau udah di razia gini kan enak, jalanan jadi lebih lancar, biasanya kalau macet disini bisa sampai 20 atau 30 menitan," kata dia.