DPD Partai Berkarya Tangsel Bantah Kadernya Disebut Utang Kopi
Namun begitu, Subari mengatakan DPD sudah membayarkan sisa tagihan pada warung kopi Ibu Ratna sebesar Rp 519.000 pada Senin (23/7/2018) lalu.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Ilusi Insiroh
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) partai Berkarya Tangerang Selatan (Tangsel) membantah kadernya disebut memiliki utang kopi hingga Rp 500 ribu rupiah lebih di warung kopi depan kantor KPU Tangsel.
Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Ibu Ratna, penjual kopi depan kantor KPU Tangsel, mengatakan, satu di antara kader partai Berkarya yang bernama Pujiono, akan menanggung seluruh biaya kopi dan makanan minuman lainnya, hingga tercatat tagihan yang belum dibayar sebesar Rp 519 ribu.
Ketua DPD partai Berkarya Tangsel, Subari Martadinata, angkat bicara terkait hal tersebut. Menurutnya nama Pujiono tersebut adalah oknum, dan tidak aktif atau bukan kader partai Berkarya.
"Itu oknum, saya rasa dibilang aktif ya tidak aktif. Jadi yang jelas pada malam itu, pada hari itu, kami datang ke sana dari DPD itu jam 06.00 (WIB) dari sini kami berangkat. Yang saya undang dalam WA grup adalah para bacaleg, karena ini adalah pendaftaran para bacaleg," ujarnya.
• Punya Beberapa Kriteria untuk Cawapresnya, Prabowo Subianto: AHY Why Not?
"Jadi kalau ada orang-orang lain yang seperti itu, ya bisa saja dia pakai baju kuning, saya tidak tahu, karena saya memang sedang sibuk mengurusi berkas para bacaleg di KPUD Tangerang Selatan," tambahnya.
Namun begitu, Subari mengatakan DPD sudah membayarkan sisa tagihan pada warung kopi Ibu Ratna sebesar Rp 519.000 pada Senin (23/7/2018) lalu.
"Tetapi Alhamdulillah kemarin tepatnya jam 04.15 (sore) kami sudah mendatangi warung kopi tersebut, lalu melunasi sisa pembayaran sebanyak 519 ribu untuk dibayarkan. Saat itu dinyatakan juga semuanya sudah selesai," ujarnya di kantor DPD partai Berkarya Tangsel, Jalan Suryakencana, Pamulang Barat, Pamulang, Tangsel, Selasa (24/7/2018).
Ia lanjut mengatakan pihaknya sudah melakukan investigasi kalau pada waktu itu, banyak partai lain yang turut minum kopi di warung Ibu Ratna, namun ia tak habis pikir ada tagihan buat partai Berkarya dengan jumlah sebesar itu.
"Jadi menurut teman-teman yang investigasi terakhir itu, saya katakan ada partai ijo, ada partai kuning, ada partai merah, ada partai biru, ada beberapa mungkin orang-orang di situ," ujarnya.
• Makna Batik Sidomukti Ala SBY dan Parang Rante Ala Prabowo
"Tapi kok ada tahihan untuk partai Berkarya, terus ada berita partai Berkarya belum bayar kopi," tambahnya.
Sebagai perwakilan, ia mengatakan partainya ridha membayar kopi yang menurutnya juga diminum kader partai lain dan sejumlah orang lainnya.
"Saya tegaskan, siapapun yang meminum kopi tersebut, apapun kopinya, partai Berkaryalah yang membayarnya," tegasnya.