BMKG Ungkap Sebab Gerhana Bulan Total yang Terjadi Dini Hari Nanti Menjadi Terlama Abad ke-21
"Perubahan kecerlangan ini tidak dapat dideteksi oleh mata tanpa alat. Hanya dapat dideteksi dari hasil perbandingan perekaman,"
TRIBUNJAKARTA.COM- Gerhana Bulan Total (GBT) atau Super Blood Moon yang terjadi dini hari nanti merupakan peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga cahaya tidak semuanya sampai ke Bulan.
Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Muhamad Sadly mengatakan peristiwa ini terjadi akibat pergerakan posisi Matahari, Bumi dan Bulan yang berlangsung saat bulan purnama.
• Ratusan Kilogram Buah Asal Thailand Mengandung Serangga Ganas Ditemukan di Bandara Soekarno-Hatta
"Pergerakan posisi Matahari, Bumi dan Bulan ini hanya berlangsung saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya. Ini juga merupakan GBT terlama pada abad ke-21," ujar Sadly saat dikonfirmasi Warta Kota, Jumat (26/7/2018).
Ia memaparkan proses GBT dimulai ketika piringan Bulan mulai memasuki penumbra Bumi sekitar pukul 00.13 WIB.
Setelah itu kecerlangan Bulan lebih redup dibandingkan sebelum gerhana.
• Tiga Rumah Terbakar di Sunter Agung, Api Diduga Berasal dari Petasan
"Perubahan kecerlangan ini tidak dapat dideteksi oleh mata tanpa alat. Hanya dapat dideteksi dari hasil perbandingan perekaman antara sebelum gerhana dan setelah gerhana," katanya.
Selanjutnya adalah dase gerhana sebagian, dimana piringan Bulan memasuki umbra Bumi pukul 01.24 WIB.
Hal ini ditandai dengan sedikit lebih gelapnya bagian Bulan yang mulai memasuki umbra Bumi.
Semakin lama, maka bagian gelap ini semakin besar hingga akhirnya seluruh piringan Bulan memasuki umbra Bumi pukul 02.30 WIB.
"Sejak itu bagian Bulan memerah dan mencapai puncak merah gerhana pada pukul 03.22 WIB," ungkapnya.
• Ruhut Prediksi AHY Cuma Jadi Menteri Jika Demokrat Koalisi dengan Gerindra: Mending Gabung ke Kami
Memerahnya piringan Bulan karena cahaya Matahari dihamburkan atmosfer Bumi, selanjutnya bagian cahaya merahnya diteruskan sampai Bulan. Makanya fase totalitas GBT akan berwarna kemerahan.
Peristiwa memerahnya piringan Bulan saat fase totalitas berakhir pukul 04.13 WIB ketika piringan Bulan memasuki penumbra Bumi.
"Sejak itu piringan Bulan terlihat gelap kembali plus adanya sedikit bagian terang pada piringan Bulan yang menandakan peristiwa gerhana Bulan sebagian kembali terjadi," ucap Sadly.
Seiring waktu, bagian terang semakin besar hingga akhirnya seluruh piringan Bulan meninggalkan umbra Bumi pukul 05.19 WIB.
Disaat ini, Bulan berada di bagian penumbra Bumi sehingga peristiwa gerhana Bulan penumbra kembali terjadi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/blood-moon_20180726_191643.jpg)