Ruhut Nasihati Sambil Memohon Agar SBY Dukung Jokowi, Bukan Prabowo

Ruhut bahkan sampai memohon kepada SBY untuk bergabung dengan koalisi Jokowi. Tak hanya itu Ruhut menjelaskan alasan mengapa ia sampai rela memohon

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Y Gustaman
Istimewa/Abror Rizki
'Diplomasi batik' ala Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, di kediaman SBY di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa malam (24/7/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNJAKARTA.COM - Politikus Ruhut Sitompul meminta Susilo Bambang Yudhoyono memikirkan kembali niatnya berkoalisi dengan Prabowo Subianto.

Di media sosial Twitter, Ruhut sampai memohon kepada SBY untuk bergabung mendukung koalisi Jokowi.

Ruhut menjelaskan alasan mengapa dirinya sampai rela memohon.

Ruhut berharap Ketua Umum Demorkat itu dapat berpikir dengan kepala yang dingin dan tak hanya memikirkan perasaan semata.

Mengapa Ruhut bertindak demikian? Mari Kita simak.

Traktir Makan Nikita Mirzani dan Uya Kuya, Billy Syahputra Terperanjat Lihat Total Tagihan

TONTON JUGA

Diberitakan sebelumnya SBY mengaku komunikasi dirinya dengan Jokowi sudah terjadi sejak 2014.

Komunikasi itu semakin intensif dalam setahun terakhir.

Namun, dua-tiga pekan terakhir, SBY merasa ada hambatan bagi Demokrat untuk merealisasikan dukungan untuk Jokowi di Pilpres 2019.

SBY menyinggung faktor hubungan antara dirinya dengan Megawati yang masih berjarak.

Lantaran hasil Rakernas Demokrat di Lombok, Mei 2018, memutuskan Demokrat mengusung capres-cawapres dalam Pilpres 2019, SBY perlu menjajaki peluang baru dalam koalisi.

Anggap Nurrani Fans yang Radikal, Iqbaal Ramadhan Sebut Akan Lakukan Hal Ini Bila Bertemu

Pada Selasa 24 Juli 2018, SBY mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Gerindra, yang juga kandidat calon presiden, Prabowo Subianto.

SBY menyebut adanya kemungkin Partai Demokrat untuk membangun koalisi dengan Partai Gerindra.

"Saya harus mengatakan jalan untuk membangun koalisi ini terbuka lebar," kata SBY dalam konferensi pers di rumahnya, Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Selasa malam, 24 Juli 2018 dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com.

Namun mantan anggota Partai Demokrat, Ruhut, meminta SBY untuk memikirkan kembali niat berkoalisi dengan Prabowo.

Ruhut justru menyarankan agar SBY membawa partainya masuk ke koalisi Presiden Jokowi.

"Aku mohon Pak SBY berpikir ulang untuk mau koalisi dengan Pak Prabowo. Aku mohon Pak SBY sebagai Ketum Partai Demokrat, sudahlah bergabung dengan koalisi Jokowi," kata Ruhut dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, Jumat (27/7/2018).

Foto Bareng Menteri Keuangan Sri Mulyani, Tasya Kamila Rupanya Punya Panggilan Khusus

Relawan Jokowi ini mengaku khawatir dengan perolehan suara Demokrat di Pemilu Legislatif 2019.

Sebab, Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden akan digelar secara serentak.

Ia tak yakin Partai Demokrat akan mendapatkan efek elektoral apabila mengusung Prabowo sebagai calon presiden.

Di media sosial Instagramnya, Ruhut mengatakan hubungan SBY dengan Jokowi terjalin dengan sangat baik.

"Pak SBY Ketua Umum Partai Demokrat hbgnya sgt baik dgn Pak Joko Widodo Presiden RI ke 7," tulis Ruhut, Kamis (26/7/2018).

Ruhut bahkan memohon SBY untuk bergabung bersama koalisi Jokowi dengan alasan hal tersebut akan memudahkan kader Partai Demokrat untuk duduk di kursi DPR.

SIMAK JUGA

Tak Cuma Enak, Dua Makanan Ini Bisa Lindungi Kamu dari Efek Buruk Sinar Matahari

"Aku mohon bergabung bersama dalam Koalisi Besar Pak JOKOWI 2 Priode karena sangat membantu Calon2 DPR/MPR RI Partai Demokrat," cuitnya lagi.

Pria 64 tahun itu bahkan menyarankan SBY untuk berpikir dengan kepala dingin dan tak hanya memikirkan perasaan semata.

"Hati boleh Panas Kepala tetap Dingin," cuit Ruhut.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved