Anies Baswedan dan Sandiaga Tak Hadiri Festival Condet, Begini Respon Pengunjung dan Pedagang

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Festival Condet diselenggarakan setiap tahunnya di kawasan Jalan Raya Condet, Jakarta Timur.

Kali ini, para pengunjung sedikit kecewa akan event yang memadukan unsur kesenian dan kebudayaan Betawi itu, karena absennya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atau Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

"Sedikit kecewa. Festival Condet kan acara yang Jakarta banget, Betawi banget. Setiap tahun ada, masa pemimpinnya tidak ada yang datang dari kemarin," ujar Mahmud, pengunjung saat ditemui TribunJakarta.com di Festival Condet, Jakarta Timur, Minggu (29/7/2018).

Rasa sedikit kecewa juga diungkapkan sejumlah pedagang makanan tradisional khas Betawi, yang berjualan di area Festival Condet 2018.

Menurut mereka, kehadiran Anies Baswedan atau Sandiaga Uno bisa menambah kemeriahan Festival Condet, yang sudah menjadi agenda tahunan.

• Tak Sedikit Pengguna Sepeda Gratis di Monas Langgar Aturan: Berboncengan Dua sampai Naik Keranjang

"Kalau hadir pasti lebih ramai dari hari biasa. Ada Pak Gubernur atau Wagub ke sini berarti tanda pemerintah dukung acara warga, ini tidak hadir," ujar Sadikin, penjual kerak telor.

Berdasarkan agenda Gubernur Anies Baswesan akan membuka acara Lebaran Betawi di Setu Babakan, Jakarta Selatan.

Meski sedikit kecewa, Ketua Panitia Festival Condet 2018 Hafidz Setiawan memaklumi hal tersebut dan tetap optimistis pada jumlah pengunjung yang hadir ke acaranya lebih ramai, ketimbang Lebaran Betawi 2018.

"Sebenarnya kami agak menyesalkan juga, karena Gubernur dan Wagub enggak datang. Padahal tahun lalu Pak Wagub Djarot datang. Ya mungkin yang di sebelah (Lebaran Betawi) karena ada Pak Presiden katanya mau datang, jadi tidak apa-apa," ujar Hafidz.

Hari ini terakhir penyelenggaraan Festival Condet 2018 yang sudah berlangsung sejak 28 hingga 29 Juli 2018.

Dalam Festival Condet 2018, terdapat sekira 500 booth, serta ribuan pedagang kaki lima yang menjajakan barang-barang beserta kuliner, baik yang tradisional khas Betawi, seperti dodol dan kerak telor.