Lombok Diguncang Gempa 6,4 SR Terasa Hingga Bali, Pemkot Bandung Kirim Bantuan Uang
"Semoga masyarakat terdampak diberi ketabahan dan kehidupannya bisa kembali normal," tutur Ridwan Kamil.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengirimkan sejumlah uang untuk membantu korban gempa Lombok.
Diketahui, gempa menguncang Lombok pada Minggu, 29 Juli 2018, pukul 05.47 WIB, berkekuatan 6,4 SR.
Gempa Lombok itu turut mengguncang Bali dan Sumbawa.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, gempa tidak berpotensi tsunami.
Setelah terjadi gempa, Tim BMKG Stasiun Geofisika Mataram turun ke lapangan dilokasi sekitar epicenter dengan memasang Portable Digital Seismograf (sensitive seismic sensor) untuk monitoring gempa susulan (aftershock).
• Peringati 17 Agustus, GH Universal Hotel Bandung Tawarkan Sajian Barat Bercitarasa Tradisional
Kepala BMKG Dwikorta Karnawati mengatakan, berdasarkan hasil monitoring BMKG sampai Minggu (29/7/2018) pukul 21.20 WIB tercatat 203 kali gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M=5,7 dan terkecil M=2,1.
"Melihat frekuensi dan besaran magnitude, ada kecenderungan bahwa gempa susulan kekuatannya terus mengecil dengan frekuensi kejadian semakin menurun," katanya.
"Sehingga dengan melihat kecenderungan ini tampak sangat kecil untuk terjadi gempa dengan kekuatan yang lebih besar dari gempa utamanya (main shock)," lanjut Dwikorta pada wartawan.
Ia mengatakan BMKG akan terus memonitor perkembangan gempa bumi susulan.
Hasilnya akan diinformasikan kepada para pemangku kepentingan, masyarakat, dan media.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan sebanyak 16 orang menjadi korban tewas akibat gempa yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Meninggal dunia 16 orang, 11 orang dari Lombok Timur, empat dari Lombok Utara, dan satu orang di Gunung Rinjani," ucap Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada awak media, Senin (30/7/2018).

Dari 16 orang korban meninggal, diketahui satu orang korban berasal dari Malaysia atas nama Siti Nur Lesmawida Ismail (30).
Siti merupakan Warga Negara Indonesia (WNA) yang sedang berkunjung ke Indonesia bersama rekannya yang lain untuk mendaki Gunung Rinjani.
Saat kejadian, ia sedang bersama temannya yang lain di sebuah penginapan yang terletak di Kabupaten Lombok Timur.