Bonceng Pelajar yang Tertusuk Parang di Wajah ke Rumah Sakit, Pengendara Ojek Online Ini Tegang
Beruntung kondisi jalan saat itu lancar. Meski begitu Angga merasa tegang karena takut Ojan kesakitan menahan luka parah di wajahnya.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG - Angga Setiawan, pengendara ojek online yang membawa Ahmad Fauzan ke rumah sakit selepas tertusuk parang saat tawuran, menceritakan saat-saat mengantarnya di Polres Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (13/8/2018).
Ahmad Fauzan atau yang akrab disapa Ojan, merupakan korban dari tawuran antar pelajar yang diduga dari SMK Sasmita Jaya Pamulang dengan SMK Bhipuri Serpong, pada Selasa (31/7/2018)lalu.
Ojan, yang saat itu merupakan pelajar kelas XII SMK Sasmita Jaya Pamulang, alami luka parah di bagian wajah karena tertusuk parang saat tawuran terjadi.
Setelah perawatan media intensif selama tujuh hari di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Ojan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 18.05 WIB, Selasa (7/8/2018) dan sudah dikebumikan di taman pemakaman umum (TPU) Kobak Desa Pedurenan, pukul 11.00 WIB hari ini, Rabu (8/8/2018).
Angga baru saja membawa barang pesanan pelanggannya, namun ketika sampai di Jalan Raya Puspitek, Setu, Tangerang Selatan, ia terjebak di tengah tawuran itu, Selasa sore (13/8/2018).
Ia pun melihat Ojan yang sudah dalam keadaan tertancap parang di bagian wajahnya.
Meski sempat ingin meninggalkannya, namun Angga merasa kasihan dan berbalik untuk mengangkut Ojan ke rumah sakit.
"Sebenarnya saya sempat mengelak dulu, karena mungkin takut juga kali, namanya nancep (parangnya). Pas saya lurus, ternyata enggak ada yg bawa, saya balik. Iya (kesadaran saya sendiri), karena enggak ada yang bawa, Pak," ujarnya saat ekspos penangkapan pelaku penusukan parng itu di Mapolres Tangsel.
Ia lantas mengantarkan Ojan, plus temannya mengendarai sepeda motor menuju Rumah Sakit Hermina Serpong.
• Jokowi Punya 11 Direktorat di Tim Pemenangan, Mardani Ali Sera: Semoga Ini Bukan Bentuk Kepanikan
• Cek Rutenya, Tanggal 15 Agustus 2018, Sejumlah Ruas Jalan Ditutup untuk Kirab Obor Asian Games
Beruntung kondisi jalan saat itu lancar. Meski begitu Angga merasa tegang karena takut Ojan kesakitan menahan luka parah di wajahnya.
"Tegang, karena kan berat juga, Pak, kita takut kalau dianya kesakitan. Enggak macet kondisinya," ujarnya.
Saat di perjalanan, Angga mengatakan Ojan diam saja, hanya, darahnya terus keluar dari lukanya.
"Enggak ngomong apa-apa, cuma darah saja yang muncrat," ujarnya.
Ojan baru mengucapkan kata-kata saat sampai di rumah sakit saat temannya akan meninggalkannya.