Urine Disebut Positif Pakai Obat Terlarang, Wanita Cantik Ini Menangis dan Peluk Keponakannya

Wajah putihnya itu langsung berubah pucat lantaran ia tak mau dirinya ditahan karena dianggap merupakan pemakai narkoba.

TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
D (berjongkok) saat petugas BNNP DKI Jakarta menggeledah kamar indekosnya sewaktu digelar razia narkoba. 

L‎aporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMANSARI - D (24) ‎langsung memeluk keponakannya sambil menangis sewaktu petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP)‎ DKI Jakarta ‎menyebutkan bahwa urinenya positif menggunakan obat terlarang.

Wajah putihnya itu langsung berubah pucat lantaran ia tak mau dirinya ditahan karena dianggap merupakan pemakai narkoba.

D adalah satu diantara penghuni yang dianggap positif menggunakan obat terlarang saat BNNP DKI Jakarta menggelar razia narkoba di indekos Krown Jalan Mangga Besar VIII, Tamansari, Jakarta Barat.

‎"Aku enggak pakai narkoba sama sekali padahal. Kenapa kok malah dibilang positif," ujar D saat menangis di pelukan ponakannya, Kamis (23/8/2018).

Setelah menenangkan diri beberapa saat, D pun membantah kepada petugas telah mengonsumsi barang haram tersebut.

Sambil menutupi mukanya, wanita ini mengaku hanya meminum obat tidur yang ia beli dari sebuah apotek di kawasan Tamansari.

"Saya cuma minum obat tidur pak. Sumpah pak, saya enggak bohong. Jangan tangkap saya pak. Kalau orangtua saya tahu bagaimana pak," ujar D memelas kepada petugas.

Petugas pun membawa D ke kamarnya di lantai 1 nomor 129 di indekos Krown untuk melakukan penggeledahan.

Seekor anjing K-9 juga turut dikerahkan untuk menyisir seluruh isi ruangan kamar wanita tersebut.

Setelah menyisir seluruh ruangan, petugas memang tak menemukan narkoba dan hanya mengamankan obat tidur yang dipakai oleh D.

"Sudah berapa lama ini kamu pakai obat ini?" tanya petugas.

"Baru pak. Soalnya saya enggak bisa tidur kalau malam. Itu juga belinya di apotek kok tanpa resep dokter," kata D sambil mengelap airmatanya.

Lantaran urinenya dianggap positif me‎nggunakan obat terlarang, D pun harus ikut bersama 7 penghuni indekos Krown lainnya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

"Dia tetap dibawa dulu untuk diperiksa di kantor BNNP DKI," kata Kepala Bidang Pemberantasan BNNP DKI Jakarta AKBP Maria Sorlur‎y.

Sebelum menjalani tes urine, D cukup percaya diri bahwa dirinya bersih dari obat-obatan terlarang.

Bahkan, ia terlihat begitu tenang dan mengaku terkejut dengan adanya penghuni indekos ini yang telah lebih dulu diketahui positif menggunakan narkoba.

"Saya sih kaget ya pas tahu ada penghuni yang positif. Soalnya pas pintu kamar diketuk saya lagi tidur. Jadi kepikiran mau pindah kalau disini ada yang pakai narkoba," kata D sewaktu menunggu antrian untuk tes urine.

BNNP DKI Bakal Sidak 20 Sekolah di Jaktim yang Berada di Kawasan Rawan Narkoba

Jangan Terlalu Berharap ,Pemilik Zodiak Ini Dikenal Tidak Bisa Berkomitmen

Ini Kisah Jafro Megawanto Peraih Emas Paralayang: Tukang Lipat Parasut yang Diupah Rp 5 Ribu

Di indekos ini, D tinggal bersama ponakannya yang masih remaja.

Ia sendiri mengaku memiliki usaha online shop dan baru beberapa bulan tinggal di indekos tersebut‎.

"Aku baru disini, sebelumnya kost di Ancol. Ini lagi ada ponakan tinggal sama aku ‎karena dia baru lulus sekolah," ujarnya yang mengenakan kaus berwarna hitam bertuliskan Thailand.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved