Foto Menarik Anies Baswedan dan Anak Buah, Elus Pipi dan Menoleh ke Arah yang Sama
Jelang keterangan pers pengukuhan panitian bulan dana Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta, ada kejadian unik di Balai Kota
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: ade mayasanto
Wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Jelang keterangan pers pengukuhan panitian bulan dana Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta, ada kejadian unik terjadi di Balai Kota DKI Jakarta.
Sebuah foto yang diambil wartawan TribunJakarta.com, tak sengaja merekam gaya kompak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) Sekda Provinsi DKI Jakarta Catur Laswanto.
Mesi tidak janjian, Gubernur Anies terlihat melakukan gerakan yang sama dengan Catur sebelum konpres digelar.
Anies terlihat mengelus-elus pipi kirinya sambil melihat ke arah awak media yang berdatangan dari sisi kiri.
Di saat bersamaan, Catur juga melakukan gerakan serupa sambil memandang ke arah yang sama yakni ke sisi sebelah kiri.
Sama-sama mengenakan kemeja putih, Anies dan Catur terlihat sangat kompak dalam foto tersebut.
"Barusan tadi kita mengukuhkan panitia bulan dana PMI DKI Jakarta, tahun ini kita berharap bisa mengumpulkan dana lebih banyak dari tahun lalu," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika memulai konpres tersebut, di Balai Kota DKI Jakarta Jumat, (31/8/2018).

Bulan Dana PMI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengukuhkan panitia bulan dana Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi DKI Jakarta tahun 2018 di Balai Agung, Gedung Balai Kota DKI Jakarta siang ini, Jumat (31/8/2018).
Kegiatan Bulan Dana PMI tersebut berlangsung mulai tanggal 1 September sampai dengan 30 November 2018 mendatang.
"Baru saja tadi kami mengukuhkan panitia bulan dana PMI DKI Jakarta, tahun ini kita berharap bisa mengumpulkan dana lebih banyak. Tahun lalu berhasil mendapatkan Rp. 15,1 Miliar," ujar Anies Baswedan.
• Kekhawatiran Anies dan Dorongan Polda Metro Jaya Agar Ganjil-Genap Dibuat Permanen
• Anies Baswedan Naikan Gaji Pegawai Tidak Tetap Mulai Tanggal 1 Oktober 2018
Diketahui, bulan dana PMI Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 merupakan salah satu sumber penghimpunan dana sosial dari masyarakat untuk mendukung berbagai kegiatan PMI Provinsi DKI Jakarta.
Untuk itu, Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi DKI Jakarta telah menerbitkan Izin Penyelenggaraan Pengumpulan Uang/Barang pada tanggal 6 Agustus 2018.
"Dana yang terkumpul untuk kegiatan PMI ini langsung kembali ke masyarakat. Karena itu saya mengundang seluruh masyarakat ikut mendukung dan insyaAllah akan dirasakan sekali manfaatnya terutama dalam aspek kesehatan dan sosial masyarakat,” kata Anies.
Dalam hal ini, Pemprov DKI Jakarta juga mengapresiasi PMI yang setiap saat siaga memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhan, baik dalam bidang kesehatan maupun bidang sosial.
Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta akan terus berkomitmen untuk mendukung kebutuhan pendanaan yang dibutuhkan oleh PMI DKI Jakarta.
"Di bawah kepemimpinan Pak Muhammad Ali Reza (PMI) berjalan dengan baik dan banyak terobosan-terobosan. Kita berharap bisa meningkat terus. Dan kami dari Pemprov komit mendukung untukk kebutuhan pendanaan yang dibutuhkan PMI DKI Jakarta. Karena pada akhirnya ini langsung dirasakan oleh masyarakat," ujar Anies.
Jelang berakhirnya Asian Games 2018 pada 2 September 2018, berakhir pula peraturan perluasan ganjil-genap yang diterapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sosialisasi perluasan ganjil genap untuk Asian Games 2018 dimulai sejak 2 Juli sampai 31 Juli 2018.
Beberapa jalan yang diberlakukan ganjil genap yaitu Jalan Merdeka Barat, Jalan MH Thamrin, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Sisingamangaraja, sebagian Jalan Gatot Subroto (persimpangan Jalan HR Rasuna Said sampai Gerbang Pemuda).
Kemudian Jalan S Parman-Gatot Subroto-MT Haryono-DI Panjaitan-Ahmad Yani-hingga Simpang Coca Cola atau Perintis Kemerdekaan Cempaka Putih.
• Anies Baswedan Bangga Indonesia Masuk Peringkat 4 Besar Asian Games 2018
• Anies Baswedan Kaji Rencana Penerapan Perluasan Ganjil-Genap Secara Permanen
Namun melihat dampak positif dari pembatasan mobil pribadi, pihak kepolisian mengusulkan untuk aturan ini terus diperpanjang.
"Kami mengusulkan agar dilanjut, karena memang dampaknya positif. Dari kacamata polisi itu ada dua, pertama terjadi penurunan angka kemacetan, lalu kedua naiknya penumpang kendaraan umum," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf.
Selain dua faktor tersebut, Yusuf juga menilai aturan ganjil-genap perlu dilanjut mengingat usai Asian Games akan ada perhelatan Asian Para Games.
Namun untuk regulasi penerapannya dia juga menyarankan agar diubah.
Hal ini dilakukan untuk penyesuaian, sehingga meskipun nantinya aturan ganjil-genap di jalan arteri tetap berlanjut, namun ada ketentuan lain.
Contoh saat Sabtu-Minggu, Yusuf mengusulkan untuk tidak diterapkan.
"Saat weekend tren pelanggarannya cenderung turun, saya usul saat Para Games nanti ganjil-genap tidak berlaku saat weekend. Lalu mengenai waktu penerapan, kalau yang saat ini 15 jam, bila diteruskan nanti tidak akan selama itu. Bisa dari pukul 06.00-10.00 WIB, lalu dilanjut pada 16.00-21.00 WIB," kata Yusuf.
Namun keputusan soal kebijakan tersebut masih dibahas dalam Forum Group Discussion (FGD) yang digelar hari ini di Gedung Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
"Kalau saya menyarankan untuk dipermanenkan. Masing-masing stakeholder ini hadir (diskusi). Salah satunya direktorat lalu lintas. Usulan saya tetap dilanjutkan," kata Kombes Yusuf.
• Tanggapan Anies Baswedan Soal Kadis SDA yang Jadi Tersangka Kasus Pengrusakan
• Niatnya Kasih Gratis untuk Anies Baswedan, Pedagang Kerak Telor ini Malah Terima Rp 100 Ribu
Keputusan di tangan Anies
Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Budiyanto, mengungkapkan dari hasil rapatnya dengan Pemprov DKI Jakarta ditemukan titik terang mengenai perpanjangan kebijakan perluasan ganjil-genap di Jakarta.
Pihak Ditlantas Polda Metro Jaya telah membeberkan beberapa perubahan setelah dilaksanakan kebijakan perluasan ganjil-genap.
"Sehingga dari beberapa indikator tadi, hasil rapat menyimpulkan tetap perluasan ganjil-genap nanti dilanjutkan," ujar Budiyanto saat dikonfirmasi, Rabu (29/8/2018).
Meski begitu, kebijakan perluasan ganjil-genap di Jakarta bukan di tangan Polda Metro Jaya. Namun berdasarkan keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
"Hanya nanti tergantung Gubernur. (dilanjutkan atau tidak perluasan sistem ganjil genap itu). Kita sudah merekomendasikan, Kadishub yang menyampaikan ke Gubernur," jelas Budiyanto.
Perluasan sistem ganjil genap dilakukan terkait perhelatan Asian Games 2018.
Aturan tersebut akan berlaku di Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH Thamrin, Jalan Ahmad Yani, Jalan DI Panjaitan, Jalan MT Haryono, Jalan Gatot Subroto, sebagian Jalan S Parman, Jalan HR Rasuna Said, Jalan RA Kartini, Jalan Metro Pondok Indah, dan Jalan Benyamin Sueb.
Waktu pembatasan kendaraan dengan ganjil genap juga ditambah. Awalnya, aturan berlaku pukul 06.00-10.00 WIB. Namun dalam uji coba ini, aturan ganjil genap berlaku mulai pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB.
Hari pemberlakukan ganjil-genap juga ditambah, jadi sejak Senin hingga Minggu. Sebelumnya, aturan berlaku Senin-Jumat.
Menurutnya, perluasan ganjil-genap yang telah diberlakukan selama Asian Games, dinilai cukup efektif.
Hal tersebut berdasarkan adanya peningkatan kecepatan rata-rata hingga peningkatan penggunaan angkutan umum melalui hasil penerapan ganjil-genap tersebut.
"Sepintas kemarin kami simpulkan bahwa untuk ganjil-genap ini seluruh komponen yang hadir maupun stake holder yang ada dalam rapat kemarin menyatakan bahwa ini adalah berhasil," katanya.
Yusuf menyarankan, apabila ganjil-genap tersebut resmi dipermanenkan aturan itu hanya berlaku di hari Senin sampai Jumat saja.
Namun, aturan tersebut akan dikecualikan apabila ada pergelaran besar atau berkelas internasional sehingga membutuhkan pengaturan lalu lintas di titik tertentu.
"Usulan saya tetap dilanjutkan. Mungkin kalau bisa pengecualian hari libur. Kalau usulan saya seperti itu. Tetapi itu kalau tidak ada kegiatan internasional. Kalau ada kegiatan internasional yang menggunakan hari libur, saya usulkan ya menggunakan atau dilaksanakan ganjil genap," tuturnya.
• Maruf Amin Sebut Ustaz Yusuf Mansur Ikut Dirinya Namun Tidak Masuk jadi Timses
Anies khawatir
Meski sejauh ini perluasan ganjil-genap dinilai cukup efektif, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tak ingin sembarangan ambil keputusan.
Anies Baswedan menilai keputusan ini merupakan hal yang cukup serius.
"Hati-hati dengan dua data. Karena dua data jangka pendek dalam sebuah konteks pertandingan kaya kemarin kalau ditarik jangka panjang belum tentu kesimpulannya sama. Karena itu kita akan coba kaji secara serius," kata Anies Baswedan.
Menurut Anies Baswedan, sejauh ini pengaturan jangka pendek tersebut telah terbukti banyak menghasilkan hal yang positif.
Seperti peningkatan kecepatan rata-rata, masa tempuh menurun, hingga peningkatan penggunaan moda transportasi umum.
Namun hal tersebut dinilai belum tentu sama apabila kebijakan ini ditarik dalam jangka waktu panjang.
Satu di antara pertimbangan apabila ganjil-genap permanen tersebut berlaku adalah dikhawatirkan masyarakat akan punya dua kendaraan dengan pelat nomor berbeda.
"Kami cek nih (kalau) jangka panjang. Karena jangka panjang akan terjadi potensi perubahan perilaku, (seperti) apa itu? (Jika) orang beralih ke moda transportasi massal alhamdulilah kalau gitu yang terjadi. (Jika) potensi lain yang terjadi apa coba? (Punya) mobil dua," katanya.
"Ini menyangkut lebih dari 10 juta kendaraan bermotor di Jakarta, jadi bukan soal 'oh ganjil genap diteruskan atau tidak' ini tidak. Ini (dikhawatirkan) akan merubah perilaku," tuturnya.
Perlu diketahui, saat ini Dinas Perhubungan DKI Jakarta sedang melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) sesi ke dua bersama dengan beberapa perwakilan masyarakat umum.
Mulai dari pejabat dinas yang bersangkutan, koalisi pejalan kaki, pengguna Transjakarta mania, pengguna commuterline mania, forum diskusi transportasi, dan lain sebagainya.