Jusuf Kalla Minta Masyakarat Tak Beli Hermes dan Ferrari, Sudjiwo Tedjo Beri Tanggapan
Jusuf Kalla mengimbau masyarakat untuk berhemat, pasalnya nilai tukar rupiah sedang sangat loyo. Sudjiwo Tedjo lantas memberikan sindiran pedas.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau masyarakat untuk berhemat menyusul melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.
Rupiah sudah menembus angka Rp 15.029 per dollar atau level terendah sejak tahun 1998.
Menurut Wapres JK pengehematan masyarakat dapat membantu pemerintah mengurangi impor.
Hal itu penting untuk mengurangi defisit neraca perdagangan.
Salah satu caranya, dengan tidak mengimpor barang-barang mewah.
"Mungkin jumlahnya tidak besar tetapi perlu untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa suasana ini, suasana berhemat," ujar Wapres JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (5/9/2018).
Pernyataan Wapres JK langsung mengundang perdebatan.
Budayawan Sudjiwo Tedjo bahkan memberikan sindiran pedas kepada Wapres JK.
Sudjiwo Tedjo menganggap imbauan tersebut bukan untuk masyakarat biasa.
"Mungkin niat Pak JK itu bukan imbauan untuk masyarakat," tulis Sudjiwo Tedjo, pada Rabu (5/9/2018).
Pasalnya Wapres JK mengimbau masyakarat sementara untuk tidak membeli barang-barang mewah, seperti Ferrari dan tas Hermes.
Imbauan Wapres JK tampak kontras dengan kondisi masyarakat saat ini.
Menurut Sudjiwo Tedjo imbauan tersebut lebih cocok ditujukan untuk 'super masyakarat'.
"tapi wabil khusus untuk super-masyarakat," tulis Sudjiwo Tedjo.