Pedangan Elektronik di Glodok Sebut Sebelum Rupiah Melemah Penjualan Memang Sudah Sepi

Pedagang elektronik di kawasan Glodok, Tamansari, Jakarta Barat menyebut naiknya harga dolar ‎bakal semakin membuat mereka menjerit.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ilusi Insiroh
TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA
Suasana pedagang elektronik yang berjualan di Pasar Glodok, Tamansari, Jakarta Barat. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMANSARI - Pedagang elektronik di kawasan Glodok, Tamansari, Jakarta Barat menyebut naiknya harga dolar ‎bakal semakin membuat mereka menjerit.

Sebab, sebelum harga dolar mencapai Rp 15 ribu seperti saat ini, penghasilan mereka memang sudah terus menurun.

"Mau dolar naik apa enggak sih sama aja, sama-sama enggak ada pembeli dan penghasilan terus turun," ujar Andi yang menjual elektronik di Pasar Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, Kamis (6/9/2018).

Sepinya pembeli yang datang ke pusat perbelanjaan di kawasan Glodok dikatakan Andi sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir.

"Entah karena kalah saing sama mall-mall baru atau emang daya belinya sepi karena faktor ekonomi yang jelas emang disini sudah sepi dan banyak yang bangkrut," ujarnya.

Andi berharap pemerintah secepatnya menerapkan kebijakan agar harga dolar tidak terus merangkak naik.

Peserta Indonesian Idol Junior Buat Rossa Merinding hingga Maia Estianty Banting Benda di Mejanya

Dikabarkan Bakal Nikahi Eks Pengawal Veronica, Ini Sederet Wanita yang Dikaitkan Dekat dengan Ahok

Trending 1 di YouTube, Peserta Idol Junior Buat Rossa Teteskan Air Mata, Maia Justru Minta Topi

Bikin Rossa Menangis, Rizki Febian Puji Kemampuan Penyanyi Cilik Ini, Begini Komentarnya

Sebab, ‎sebagai pedagang elektronik yang mayoritas menjual barang impor, ia begitu bergantung dengan harga jual dolar.

"Kita kan barangnya ini impor semua, kalau dolarnya naik ya otomatis belanja juga naik. Lah kalau harga naik terus, siapa yang mau beli?," kata Andi.

‎Senada dengan Andi, Wandi yang menjual elektronik di lantai I Pasar Glodok mengatakan dirinya tak berani belanja dalam skala banyak untuk meminimalisir kerugian.

"Sekarang kita enggak berani nyetok banyak karena resikonya terlalu besar. Kalau habis sih syukur, lah kalau lagi sepi kayak gini gimana," katanya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved