Pilpres 2019
Buni Yani Dilobi Langsung Djoko Santoso, Gabung Tim Pemenangan Prabowo
Buni Yani begitu senang dan antusias ketika diajak bergabung tim pemenangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Buni Yani begitu senang dan antusias ketika diajak bergabung tim pemenangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Apalagi, yang meminta hal adalah langsung oleh Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno, Djoko Santoso.
"Kemarin itu dia memang kelihatannya senang sih. Belum lama ini dihubungi langsung oleh Pak Djoko Santoso," ujar kuasa hukum Buni Yani, Aldwin Rahadian, Jakarta, Senin (10/9/2018).
Djoko Santoso sendiri mengenal Buni Yani sejak kasus pelanggaran Undang-undang ITE terkait video pidato mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bergulir.
Selain itu, Buni kerap berdiskusi dengan Djoko Santoso perihal kasusnya.
Saat itu, Djoko Santoso yang merupakan mantan Panglima TNI dan kini Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu memberikan saran kepada Buni.
"Kalau bicara dekat sih, ya memang dekat sudah dari lama. Mungkin itu juga yang jadi alasan kenapa ditarik," ungkapnya.
Sebelumnya, Djoko Santoso mengatakan rencananya memasukkan Buni Yani ke dalam tim medsos Prabowo Sandi.
Buni Yani dilihat cocok karena latar belakangnya sebagai seorang dosen komunikasi dan penulis.
Buni Yani dihukum pidana penjara 1 tahun 6 bulan karena terbukti melawan hukum mengunggah video di akun Facebook nya tanpa izin Diskominfomas Pemprov DKI.
• Diajak Masuk Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga, Buni Yani Ditelepon Langsung Djoko Santoso
• Seorang Pria Lansia Tega Cabuli Dua Bocah yang Masih Dibawah Umur
Postingan itu berupa potongan video mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada 27 September 2016.
Menurut majelis hakim, Buni Yani juga terbukti mengubah durasi video dari 1 jam 48 menit 33 detik menjadi hanya 30 detik.
Putusan PN Bandung dikuatkan Pengadilan Tinggi (PT) Bandung.
Atas vonis itu, baik jaksa ataupun terdakwa sama sama sedang mengajukan kasasi.
Mengenai kasus hukum yang menimpa kliennya, Aldwin mengatakan masih menunggu proses di Mahkamah Agung (MA) atas kasasi yang diajukan.
"Sejauh ini masih menunggu. Harusnya kan kalau dihitung itu Mei sudah bisa putus. Tapi, sampai sekarang masih belum tahu bagaimana? Kami menghormati proses hukumlah," jelasnya.
Diminta Berpikir Dahulu
Bakal cawapres Sandiaga Uno mengaktakan, diharapkan kehadiran Buni Yani dalam tim pemenangannya akan memberi kontribusi terhadap kampanye dunia maya, khususnya media sosial tim Prabowo Sandiaga.
"Kami samakan frekuensi dan tone nya harus positif dan bisa membangun momentum di medsos," ujar Sandiaga.
Namun, Sandiaga meminta agar Buni Yani bijak dan berpikir dahulu sebelum mengunggah sesuatu di medsos.
"Jadi semua nanti akan masuk memberikan kisi kisi penggunaan medsos bertanggung jawab, think before you post, jangan menimbulkan perpecahan tapi menyampaikan suatu kesejukan," jelas dia.
Di sisi lain Dia meminta kepada masyarakat untuk move on dari kasus yang menimpa Buni Yani.
Menurutnya, masyarakat tidak perlu mengungkit ungkit kembali mengenai hal yang bisa membuat luka lama.
"Move on dari kisah lama yang bisa memecah belah. Dari hal yang bisa membuat luka," katanya di Ciganjur.
Kendati demikian, Sandi menjelaskan belum 100 persen Buni Yani akan masuk dalam tim pemenangan mereka.
Buni Yani sejau ini memang diproyeksikan untuk mejadi anggota tim media sosial pemenangan Prabowo Sandi.
"Tunggu saja. Sampai semua final disampaikan partai koalisi dan nanti disepakati berdasarkan draf," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi Ma'ruf, Abdul Kadir Karding menyampaikan pihaknya akan tetap waspada dengan kehadiran Buni Yani di kubu sebelah.
Pasalnya, kemungkinan besar kejadian politik pada 2017 akan kembali terulang.
"Kita sih waspada saja. Jika nanti ada pengulangan kejadian seperti 2017 kemarin," ujarnya.
• Libur Tahun Baru Islam, Jakarta Gems Center Diserbu Pecinta Batu Akik
• Sudin LH Kepulauan Seribu Kembali Tindak Pembuang Sampah Sembarangan di Dermaga Marina Ancol
Pihaknya menginginkan kampanye pemilihan presiden kali ini berjalan secara damai dengan mengedepankan visi misi dan program yang dicanangkan oleh pasangan calon.
"Jangan sampai ada kejadian Pilkada Jakarta ini terulang dengan membangun politik identitas. Kita perlu jaga bersama agar pilpres ini sejuk dan damai," lanjutnya.