Pilpres 2019

Istri Gus Dur Beri Sandiaga Uno Oleh-oleh, Tempe tak Setipis Kartu ATM

Istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid, memberikan oleh-oleh berupa tempe kepada Sandiaga saat kepulangannya.

Editor: ade mayasanto
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno menghadiri acara Jakarta Great Sale, Minggu (12/8/2018). 

TRIBUNJAKARTA, JAKATA - Setelah capres petahana Joko Widodo, giliran cawapres penantang Sandiaga Uno memyambangi rumah keluarga Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Ciganjur, Jakarta, Senin (10/9/2018) kemarin.

Entah ada pesan tertentu atau tidak, istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid, memberikan oleh-oleh berupa tempe kepada Sandiaga saat kepulangannya.

Padahal, sehari kemarin Sandiaga menjadi bahan perbincangan lantaran menyebut tempe sekarang sangat tipis seperti kartu debit atau ATM (Anjungan Tunai Mandiri) menyusul nilai tukar rupiah hingga tembus Rp 15 ribu per Dolar AS.

Saat kepulangannya, Sandiaga diberikan tempe mendoan oleh Sinta Nuriyah Wahid.

Namun, ukuran tempe tersebut tidak setipis kartu ATM seperti dikatakan Sandiaga.

"Saya juga di kasih oleh-oleh tempe yang tidak tipis seperti kartu ATM," ujar Sandiaga.

Sandiaga mengaku akan menjadikan tempe tersebut untuk bekalnya berbuaka puasa.

"Karena kebetulan saya lagi saum (saum), sama sama puasa, terus saya pas lagi kebetulan hari Senin ini puasa, dan nanti buat buka puasa," ungkapnya.

Setelah mendapat oleh-oleh tempe tersebut, Sandiaga mencium tangan Sinta Nuriyah Wahid yang duduk di kursi roda.

Sandiaga yang mengenakan kemeja biru diterima oleh Sinta Nuriyah Wahid, dan putri Gus Dur,
Yenny Wahid.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang maju menjadi bakal cawapres itu mendapatkan wejangan nasihat dari Sinta dalam pertemuan 90 menit itu.

"Saya berterima kasih sekali diberi kesempatan silaturahmi, sowan, istilahnya nyantri sama Ibu Sinta, mendengar wejangan wejangan beliau sebagai bagian dari keluarga besar Gus Dur, generasi keempat dari KH Hasyim Asy'ari, KH Wahid Hasyim, sekarang Gus Dur, Mbak Yenny dan teman teman sebagai perekat bangsa, sebagai bapak dan ibu keberagaman kita, dan terus menjaga toleransi bangsa, itu yang dititipkan kepada kami," kata Sandi.

Dimarahi Nagita Slavina Gara-gara Berantakin Kamar, Rafathar Justru Bertengkar dengan Raffi Ahmad

Libur Tahun Baru Islam, Kawasan Pantai Lagoon Dipadati Pengunjung

Sandiaga mengaku mendapat wejangan agar memperhatikan kaum marginal.

Bakal cawapres yang akan mendampingi Prabowo Subianto itu juga mengaku terinspirasi dengan Sinta yang masih aktif membela 'wong cilik'.

"Tentunya beberapa wejangan juga agar terus bisa memberdayakan masyarakat marginal. Ibu (Sinta) masih aktif sekali keliling. Kalau orang lain mungkin buka puasa, kalau ibu sahur, keliling Indonesia dengan masyarakat masyarakat marginal. Ini jadi keteladanan Ibu dan patut jadi inspirasi," paparnya.

Sebelumnya, Sandiaga menyampaikan harga sejumlah bahan pokok, salah satunya tempe, terus meningkat.

Sandiaga Uno Sebut Pernyataan Tempe Setipis ATM Sesuai Fakta di Lapangan

Dolar Naik Tak Mempengaruhi Harga Tempe di Pasar Ciputat

Menurut Sandiaga, karena harganya meningkat, ukuran tempe saat ini setipis kartu ATM.

"Kita sangat khawatir, prihatin dengan keadaan ekonomi dan kita ingin menyuarakan aspirasi rakyat. Tempe katanya sekarang sudah dikecilkan dan tipisnya udah hampir sama dengan kartu ATM," kata Sandiaga di kediaman Prabowo Subianto, Jl Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (7/9/2018) lalu.

Selain tempe, Sandiaga menyebut harga tahu naik. Ia menceritakan saat seorang penjual tahu di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur, yang curhat soal kenaikan harga tahu.

Hal itu disampaikan oleh Sandiaga saat hendak mengikuti rapat tingkat ketum parpol koalisi Prabowo Sandiaga di kediaman Prabowo.

Pemilk Warteg Angkat Bicara
Pernyataan Sandiaga Uno soal ukuran tempe seukuran kartu ATM mendapat tanggapan bermacam-macam dari masyarakat hingga politisi kubu lawan.

Seorang pemilik warung Tegal (warteg) di kawasan Percetakan Negara, Salemba, Jakarta Pusat, menyampaikan tempe goreng yang dijualnya saat ini tidak berukuran seperti kartu ATM seperti dikatakan oleh Sandiaga Uno.

Tempe yang dijual untuk konsumen masih cukup tebal sekitar 1,5 cm dengan pajang sekitar 10 cm dan lebar 5 cm.

Menurutnya, ketebalan tempe yang dijualnya masih sama seperti sebelumnya kendati belakangan ini nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS mencapai Rp 15 ribu.

"Kalau tebalnya tetap," kata dia di sela sela kesibukannya.

Meski begitu, dia mengaku, tempe yang dibelinya di pasar kini berukuran lebih pendek. Jika biasanya membeli tempe dengan ukuran panjang sekitar 30 cm yang bisa dibagi 17 potong. Tanpa merincinya, kini potongannya berkurang menjadi 15 potong. "Sekarang 17 jadi 15 biji tambah pendek," ujarnya.

Dia mengatakan, tempe itu ia beli dipasar dengan harga Rp 10 ribu. Harga itu, kata dia, tidak mengalami perubahan.

Lalu, kepada konsumen, tempe yang sudah digoreng ia jual dengan harga Rp 1.000 tiap potongnya. Harga tempe yang dijual ke konsumen juga tak mengalami perubahan.

"Harga biasa Rp 10 ribu cuma dikecilin harganya nggak naik, cuma dikecilin. Yang naik kedelainya," ungkapnya.

Shahar Ginanjar Bocorkan Persaingannya dengan Andritany di Posisi Penjaga Gawang Persija Jakarta

Pria Ini Jadi Sopir Taksi Online Demi Kuliahkan Anaknya di Universitas Negeri

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Pemenangan Jokowi Ma'ruf, Abdul Kadir Karding menyebut Sandiaga Uno selaku bakal cawapres merupakan berita bohong atau hoaks.

"Apa yang disampaikan pak Sandi soal tempe sekarang setipis ATM itu, cenderung hoaks," ujar Karding.

Karding pun meyakini, pernyataan Sandiaga itu tidak akan dipercaya oleh masyarakat.

Ia mencontohkan, tempe yang dijual oleh pedagang soto ayam memiliki ketebalah lebih dari kartu Anjungan Tunai Mandiri.

"Lama lama masyarakat bilang oh bohong ya, mana ada misalnya tempe setipis ATM itu enggak ada. Tempe yang di tempay tukang soto aja lebih tebal empat sampe tiga kali. Mana ada harga ayam sampe Rp 100 ribuan," jelasnya.

Karding berujar, Sandiaga hanya mencari perhatian agar cepat dikenal oleh seluruh masyarakat. "Ini sih soal cari perhatian saja supaya terkenal duluan. Habis itu berubah. Menurut analisa kita di situ," tukasnya. (tribun network/nis/dtc/coz)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved