Baru Setahun Berdiri, Omzet Bank Sampah Induk Satu Hati di Jakarta Barat Capai Rp 4,1 Miliar

Baru satu tahun berdiri, Bank Sampah Induk (BSI) Satu Hati milik Pemerintah Kota Jakarta Barat sudah memiliki omzet Rp 4,1 miliar.

Penulis: Novian Ardiansyah | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM/NOVIAN ARDIANSYAH
Kondisi Bank Sampah Induk Satu Hati, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (12/9/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Novian Ardiansyah

TRIBUNJAKARTA.COM, CENGKARENG - Sejak pertama kali berdiri pada Agustus 2017 lalu, Bank Sampah Induk (BSI) Satu Hati milik Pemerintah Kota Jakarta Barat terus berkembang.

Dari jumlah nasabah yang awalnya hanya ratusan orang, sekarang meningkat menjadi ribuan.

Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Edy Mulyanto, mengatakan nasabah BSI Satu Hati terdiri dari masyarakat umum hingga kalangan pelajar.

"Dari masyarakat umum kita punya nasabah sekitar 12 ribu orang. Kemudian anak sekolah yang sudah masuk ke kita 22.600 orang. Totalnya sekitar 35 ribu atau 32 ribu nasabah," kata Edy di BSI Satu Hati, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (12/9/2018).

Dari nasabah yang banyak jumlahnya itu, omzet yang dihasilkan BSI Satu Hati tergolong besar.

Hingga satu tahun sejak berdiri, omzet yang dihasilkan dari penjualan sampah mencapai Rp 4,1 miliar.

"Sampai saat ini akhir Agustus 2018 selama satu tahun dari Agustus 2017, omzet kita sudah mencapai kurang lebih Rp 4,1 miliar," tutur Edy.

Ia berharap, tingginya omzet bukan menjadi faktor utama masyarakat untuk menabung dengan sampah.

Menurut Edy, tujuan awal didirikannya BSI Satu Hati ini dalam rangka mengurangi volume sampah di Jakarta Barat.

"Mudah-mudahan ini bukan cuma memancing mereka tapi tujuan kami mengurangi volume sampah," kata Edy.

"Tujuan awal kami ialah mengubah mindset masyarakat Jakarta Barat untuk memilah sampah dari sumbernya yaitu dari rumah," jelas dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved