Kerap Diserempet Motor, Pria Tanpa Tangan dan Kaki Andalkan Ini saat Berjualan Rokok
Sejak lahir, Deni tak memiliki kedua tangan dan kaki yang sempurna seperti orang-orang pada umumnya.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN - Deni (25) pergi bersama ayahnya, Kodir (66) berjualan rokok di sepanjang jalan Cakung hingga Semanggi, Jakarta Selatan.
Selama di perjalanan, Kodir menarik troli kayu usang yang di atasnya terbaring Deni.
Sejak lahir, Deni tak memiliki kedua tangan dan kaki yang sempurna seperti orang-orang pada umumnya.
Troli kayu itu untuk memudahkannya berpindah tempat.
Sesekali orang-orang yang lalu lalang memberikan rezekinya kepada mereka sebagai bentuk simpatinya.
Troli tua berbahan kayu yang ditarik Kodir berukuran 60x40 sentimeter.
Di atasnya terdapat busa kuning dan dilapisi oleh bantal yang telah kusam.
Terlihat sebuah tali ban diikatkan melingkari bantal itu. Deni berbaring di atasnya sambil memainkan telepon genggamnya.
Namun, di sampingnya tampak tongkat lampu lalu lintas yang berkerlap kerlip.
Ia beralasan tongkat itu digunakan untuk menyadakan para pengendara akan keberadaan Deni.
"Ini kan orang-orang kalau naik motor pada ngebut. Biar kelihatan kalau malam hari. Sering banget nyerempet saya sampai jatuh," ungkapnya.
Oleh karenanya, setiap berjualan rokok, troli Deni selalu disertai tongkat lampu lalu lintas di sampingnya.
"Kadang setelah nabrak, banyak yang minta maaf karena enggak lihat saya, apalagi saat malam hari," tandasnya.