Kisah Inspiratif

Ni Nengah Widiasih Ingin Punya Fitnes Center Khusus Difabel, Simak Alasannya

“Jadi saya ingin dirikan gym yang punya akses difabel. Itu akan membuat mereka jadi lebih punya semangat,” sambungya.

Editor: Erik Sinaga
Tribunnews/Abdul Majid
Paralimpian angket besi Indonesia, Ni Nengah Widiasih saat menjadi pembicara di salah acara di Kawasan SCBD, Jakarta, Selasa (18/9/2018) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Paralimpian angkat besi Indonesia, Ni Nengah Wiadiasih mempunyai mimpi mulia jika ia pensiun dari olahraga yang membesarkan namanya ini.

Ya, wanita kelahiran 12 Desember 1989, Karangasem, Bali ini mengatakan ingin membuat fitnes center yang salah satunya dikhususkan bagi penyandang disabilitas.

“Setelah pensiun nanti, saya sudah punya mimpi. Saya ingin buka Gym di Bali, di tempat saya latihan. Karena di sana akses dan sarananya masih susah untuk teman-teman difabel,” kata Widi saat menjadi pembicara di salah satu acara di Kawasan SCBD, Jakarta beberapa har lalu.

“Jadi saya ingin dirikan gym yang punya akses difabel. Itu akan membuat mereka jadi lebih punya semangat,” sambungya.

Seperti diketahui, Widi adalah atlet difabel yang sejak kecil tak pernah merasa rendah diri dengan keadaanya. Dengan kekurangannya itu pun ia justru tambah semangat untuk menjalani hidup.

Olahraga angkat besi pun akhirnya dipilih Widi diumurnya yang masih muda. Saat kerja itu dan ketetukan itu terus dijalankan, Widi akhirnya sekarang bisa merasakan hasil dari perjuangannya.

Kisah Inspirasi Ni Nengah Widiasih, Paralimpian Angkat Besi Indonesia yang Mengidap Polio

Jelang Pembukaan CPNS 2018, Suasana Pelayanan SKCK Polres Metro Jakarta Pusat Lengang Pagi Ini

Ada Pekerjaan Halte dan Akses Pemadam Kebakaran di Bundaran HI, MRT Lakukan Rekayasa Lalu Lintas

Ya, Widi sekarang mampu menjadi paralympian angkat besi kebanggaan Indonesia. Berbagai prestasi yang mengharumkan nama Indonesia telah ia torehkan event-event dunia.

Dan kini, Widi akan kembali menjadi harapan Indonesia. Widi akan turun di kelas 41 kg pada ajang Asian Para Games 2018 yang terselenggara di Jakarta pada 6-13 Oktober 2018.

“Sekarang sata berada di ranking kedua dunia. Yang pegang rekor masih dari China, dia sangat kuat. Semoga di Asian Para Games Jakarta, prestasi saya bisa lebih baik,” pungkasnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved