PSBL I Cengkareng: Gerbang Utama Perawatan Orang Gangguan Kejiwaan di Jakarta

Arlina menjelaskan di PSBL 1 Cengkareng, para WBS dibina dan melakukan berbagai aktivitas.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA
Kegiatan para WBS yang mengalami ODMK dan ODGJ di PSBL I Cengkareng, ?Jakarta Barat. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CENGKARENG - Panti Sosial Bina Laras (PSBL) Harapan Sentosa I, Cengkareng, Jakarta Barat saat ini telah kelebihan kapasitas.‎

Tercatat saat ini ada 850 pasien yang tertampung di panti ini atau 100 orang lebih banyak dari daya tampung yang hanya cukup menampung 750 pasien.

‎PSBL I Cengkareng ini adalah tempat transit bagi para Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang terjaring oleh petugas dari berbagai wilayah di Jakarta.

‎Kasubag Tata Usaha PSBL I Cengkareng, Arlina Meyrani menjelaskan panti ini adalah tempat perawatan bagi para ODMK dan ODGJ yang baru dikirim dari Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya, Kedoya, Jakarta Barat.

Mereka yang tertampung di tempat ini disebut sebagai Warga Binaan Sosial (WBS).

"‎PSBL 1 Cengkareng ini gerbang utama dari mereka yang dibawa dari Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya, Kedoya. Mereka ini kan orang terlantar diangkut dari jalanan dan apabila dinyatakan alami ODMK atau ODGJ maka dikirim kesini," kata Arlina di PSBL I Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (21/9/2018).

Arlina menjelaskan di PSBL 1 Cengkareng, para WBS dibina dan melakukan berbagai aktivitas.

Saat baru masuk ke tempat ini, para WBS langsung dibuatkan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial‎ (BPJS) agar mereka bisa menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr. Soeharto Heerdjan, Grogol atau di RSKD Duren Sawit, Jakarta Timur.

"Untuk saat ini, ada 69 WBS yang sedang menjalani rawat inap di RSJ ‎Grogol dan 13 WBS yang berada di RSKD Duren Sawit karena memang membutuhkan perawatan ekstra atau sedang sakit," kata dia.

Untuk kegiatan‎ di dalam PSBL I Cengkareng, setiap harinya para WBS mulai beraktivitas Pukul 06.00 WIB dengan melakukan olahraga, mandi dan makan pagi.

Setelah itu, mereka saling memperkenalkan diri dan menjalani pemeriksaan oleh dokter umum.

Sedangkan pada siang hari setelah makan siang, mereka berkumpul di halaman untuk melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) seperti bernyanyi, menari, atau pun menggambar.

Setelah itu dilanjutkan mandi sore dan pada Pukul 18.00, para WBS mulai kembali ke kamar dan beristirahat.

Dalam menjalankan aktivitasnya, para WBS selalu didampingi dan dipantau oleh para tenaga perawat dan pekerja sosial (peksos).

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved