Wakil Wali Kota Bekasi Tanggapi Desain Penataan Kalimalang yang Diunggah Ridwan Kamil di Instagram
Tri Adhianto menanggapi desain penataan Kalimalang yang baru-baru ini diunggah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di akun instagram pribadinya.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto menanggapi desain penataan Kalimalang yang baru-baru ini diunggah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di akun instagram pribadinya @ridwankamil.
Dalam ungguhan yang diposting pada Rabu malam, 26 september 2018, Ridwan Kamil memasang foto hasil desain penataan Kalimalang lengkap dengan perbandingan foto lokasi yang akan dilakukan penataan.
Menurut Tri, sebenernya desain penataan Kalimalang, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi sudah buat Detail Enginner Design (DED). Pada desain yang diwacanakan Pemkot, pentaan Kalimalang lebih banyak menggunkan unsur air mancur dan jembatan ikonik serta perahu.
"Ya nanti kita kordinasikan lah saya kira mungkin agak berbeda kita lebih banyak air mancur, dan sebagainya ada perahunya gitu," kata Tri, Kamis (27/9/2018).
• Live Streaming Timnas U-16 Vs India, Waspada Penembak Jitu Kubu Lawan di Laga Penentu
Selain itu kata dia, desain yang diwacanakan Ridwan Kamil berada di lokasi yang berbeda dengan desain milik Pemkot Bekasi.
Pada ungguhan desain Kalimalang yang yang dibuat Ridwan Kamil, lokasi pentaan Kalimalang berada di area sekitar Jalan Chairil Anwar, atau tepatnya Kalimalang dekat pintu tol Bekasi Timur hingga Unisma Bekasi.
Sedangkan desain pentaan Kalimalang yang didesain Pemkot Bekasi terpusat di kawasan Kalimalang di Jalan KH Noer Ali, atau area dekat pintu tol Bekasi Barat hingga Apartemen Lagoon.
"Nah ini kan yang Unisma sementara yang akan kita tata dulu kan dari Bekasi Barat sampai ke Lagoon," ungkap Tri.
• Ungkap Hal Mulia di Pilpres 2019, Sindiran Sudjiwo: Terlalu Lama Bangsa Ini Munafik
Pemkot Bekasi sendiri sejatinya telah membuat desain penataan Kalimalang sejak dua tahun lalu, namun karena ada terkendala teknis wacana itu urung terlaksana.
"Tahun kemarin pun sudah ada dananya hampir 15 miliar tetapi karena ada proses yang kemarin tidak bisa tereksekusi sehingga itu menjadi bagian dari wacana," jelas dia