Asian Para Games 2018

Kisah Suparni Yati, Tuna Grahita Peraih Medali Emas: Anak Pedagang Tempe yang Sempat Pecahkan Rekor

Tak hanya menjadi tuan rumah, Indonesia bisa mendulang prestasi dengan masuk dalam lima besar penyumbang medali terbanyak tersebut.

Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
MEDIA CDM APG/Bolasport.com
Atlet tolak peluru Indonesia, Suparni Yati, berpose setelah memastikan medali emas dari nomor F20 putri pada ASEAN Para Games 2017 yang berlangsung di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Rabu (20/9/2017). 

Tidak sendiri, Suparni Yati pun mengungkap sosok yang membuat dirinya bisa meraih prestasi gemilang sampai saat ini.

Sosok itulah yang akhirnya membuat Suparni Yati percaya diri hingga meraih kesuksesan dan membuat bangga negeri.

Ia adalah sang ayah angkat yang bernama Jasman.

Ketua Federasi Penyandang Disabilitas Kecewa dengan Pelayanan Volunteer Asian Para Games 2018

Atlet Tenis Meja Adyos Astan Impikan Jadi Motivator Bagi Para Penyandang Disabilitas

Pengemudi Ojek Disabilitas Harap Indonesia Masuk 3 Besar di Asian Para Games 2018

Suparni mengaku jika bapak angkatnya yang bernama Jasman, yang memiliki peran besar atas prestasinya ini.

Pasalnya, ia adalah sosok yang mengenalkan olahraga tolak peluru kepada Suparni Yati, sehingga selain sebagai bapak angkat, Jasman juga berperan sebagai pelatih.

"Bapak angkat, yang memang dekat dengan keluarga saya, yang mengajak saya untuk berlatih sampai akhirnya saya bisa ikut Pekan Olahraga Daerah di Bengkalis, Riau tahun 2009," tutur Suparni.

Sosok sang ayah angkat itulah yang membuat Suparni Yati semakin bersemangat.

Meski berada dalam kondisi sulit, Suparni Yati nyatanya tetap punya target tinggi guna kemajuan bangsa.

3. Sempat pecahkan rekor lemparan

Atlet yang lahir tanggal 18 Agustus 1993 ini sempat memecahkan rekor lemparan pada Asean Para Games 2018 silam.

Tercatat, ia pernah melampaui lemparan sejauh 11.03 meter.

Dilansir TribunnewsBogor.com, lemparan itu berhasil menggeser rekor Asia milik atlet Malaysia, Nursuhana binti Ramlan tahun 2012 yang mencapai 10.71 meter.

Maka dari itu, ia sempat mengaku kecewa lantaran di Asian Para Games ini dirinya tak mampu melebihi lemparan rekor tersebut.

4. Persembahkan hadiah untuk sang ibunda

Setelah berhasil menorehkan medali emas, Suparni Yati berhak mendapatkan bonus sebesar Rp 1,5 miliar dari pemerintah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved