18 Tahun Jadi Tukang Becak di Pasar Enjo, Agus Pernah Bantu Wanita Hamil Melahirkan di Becaknya

Agus (42), sudah menjalani profesi sebagai tukang becak di Pasar Enjo sejak 18 tahun yang lalu, pahit manis kehidupan sudah pernah ia rasakan.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Dionisius Arya Bima Suci
Agus (42), penarik becak di Pasar Enjo saat ditemui TribunJakarta.com, Sabtu (13/10/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, PULO GADUNG - Agus (42), sudah menjalani profesi sebagai tukang becak di Pasar Enjo sejak 18 tahun yang lalu, pahit manis kehidupan sudah pernah ia rasakan.

Selama 18 tahun menjadi penarik becak itu, pria berkumis yang sudah memiliki dua orang anak ini membagikan pengalaman menariknya kepada TribunJakarta.com.

Agus bercerita, beberapa tahun lalu ia pernah menolong seorang wanita hamil melahirkan di becaknya.

"Waktu itu sudah malam, sebenarnya saya mau pulang ke rumah, tapi tiba-tiba ada orang lari dari gang minta tolong ke saya. Katanya istrinya mau melahirkan," ujarnya di pangkalan becak Pasar Enjo, Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Mendengar hal tersebut, ia langsung sigap mendorong becaknya menuju rumah wanita hamil tersebut.

"Saya lihat sudah kesakitan banget sepertinya dia, begitu naik ke becak, saya langsung genjot becak buru-buru," ucapnya.

Namun, sebelum sampai di bidan terdekat, ternyata wanita itu sudah tidak kuat dan Agus terpaksa menghentikan laju becaknya dan meminta pertolongan warga sekitar.

"Dia udah enggak kuat, terus saya minta tolong warga lainnya, akhirnya dibantu seorang ibu, wanita itu melahirkan di becak saya," kata Agus.

Setelah melahirkan di becak milik Agus, wanita itu langsung dibawa masuk ke rumah seorang warga yang turut membantu melahirkan.

"Saya enggak sempat tanya nama anaknya siapa, langsung dibawa masuk ke rumah orang yang bantu lahiran, saya juga langsung pulang," ucapnya.

Tak hanya itu, Agus tak bisa melupakan kejadian di awal milenium saat Pemprov mengadakan operasi penggarukan becak besar-besaran di lima wilayah di DKI Jakarta.

"Itu bukan razia, itu pencurian, waktu itu becak saya ada di dalam rumah dan di gembok, tapi mereka (petugas Satpol PP) masuk ke rumah dan mengambil becak saya," ujarnya.

Ramalan Zodiak Minggu 14 Oktober 2018, Libra Bakal Dapat Perhatian Lebih Nih

Tolak Pakai Istilah Emak-emak Relawan JoSmart Sebut Kaum Ibu Sosok yang Mulia

Videonya Berdempetan dengan Raffi Ahmad Beredar, Tanggapan Cut Meyriska: Tidak Berfaedah

Ia mengaku, saat itu ia hanya bisa pasrah melihat becaknya diangkut petugas lantaran banyaknya jumlah personel Satpol PP.

"Ya mau gimana lagi, saya melawan juga enggak bakal kuat, saya sendiri mereka banyak, belasan mungkin," kata Agus.

Saat ini ia berharap, keinginan Gubernur Anies Baswedan yang ingin melegalkan becak di ibu kota dapat benar-benar terealisasikan.

"Ya maunya sih benar-benar disahkan biar kami tukang becak enggak kejar-kejaran terus sama Satpol PP," ucapnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved