2000 Unit Angkot Merasa Dirugikan BRT Tangerang, Banyak Anak Sopir Putus Sekolah

Para sopir angkot menggelar aksi demonstrasi di depan Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang. Mereka protes keberadaan BRT.

TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Sejumlah spanduk yang tertempel di mobil angkot berisikan tulisan protes dan aspirasi sopir angkot kepada Wali Kota Tangerang di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin (15/10/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Polemik Bus Rapid Transport (BRT) masih memanjang hingga para sopir angkot mengadakan demonstrasi sebanyak tiga kali di depan Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang.

Koordinator aksi Abas mengatakan sejak diluncurkannya BRT koridor 2 yang melintas di Perumnas, Kota Tangerang setahun lalu memakan rejeki para sopir angkot konvensional.

Menurutnya, sekira dua ribu unit Angkot R11 dan R02 dirugikan sejak BRT atau bus tayo ini beroperasi.

"Ada kira-kira dua ribu unit yang kemakan lahan rejekinya gara-gara trayek dilibas sama BRT. Banyak dari kita yang sekarang bingung cari makan darimana," ujar Abas di lokasi demo depan Puspemkot Tangerang, Senin (15/10/2018).

Bahkan, para sopir angkot harus mengalamai penurunan pendapatan hanya sekira Rp 20 ribu - Rp 50 ribu perharinya pada sebelumnya dapat mencapai Rp 150 ribu perhari.

Selain itu, banyak anak-anak supir angkot yang rela putus sekolah karena pendapatan terjun bebas.

"Ya gimana bisa hidupin anak-anak kalau pendapatan saja sudah menurun drastis. Banyak anak-anak mereka yang putus sekolah gara-gara pendapatan gak cukup," keluh Abas.

Abas merasa, dia dan teman seperjuangannya dipermainkan oleh pemerintah.

Sebab, sudah hampir sebulan janji-janji pemerintahan Kota Tangerang hanya sebatas omongan dan belum terlihat realisasinya.

"Makanya kita sampai tiga kali demo disini. Kalau tidak ada jawaban, mobil akan saya bawa lebih banyak untuk ditinggal disini biarin lumpuh," ancam Abas.

Dimas, seorang sopir angkot R02 yang ikut berdemo mengatakan setiap hari bingung harus membawa makanan kepada sanak keluarganya.

"Ya jujur saja setiap hari bingung bawa uang darimana, makan seadanya saja dah. Bahkan kadang-kadang tuh pulang gak bawa apa-apa," tutur Dimas.

Nagita Slavina dan Rafathar Dekat Sama Baby Ansara, Raffi Ahmad Blak-Blakan Ngaku Sedih

Prabowo Subianto Sebut Bangsa Indonesia Sedang Sakit, Tsamara Amany: Pemimpin Itu Harus Optimis

Yuk Simak Kepribadianmu Berdasarkan Bentuk Wajah

Dari pantauan TribunJakarta.com di lokasi, puluhan angkutan umum berjejer di depan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang menutupi ruas jalan depan Puspemkot Tangerang.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved