Makan Malam di Depan TV Ternyata Bisa Sebabkan Obesitas, Simak Penjelasan Ahli!

Makan malam di depan TV merupakan kebiasaan yang kerap dilakukan oleh banyak keluarga di dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Pinterest
Ilustrasi Makan. 

Laporan Wartawan Grid.ID, Puput Akad

TRIBUNJAKARTA.COM - Makan malam di depan TV merupakan kebiasaan yang kerap dilakukan oleh banyak keluarga di dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Pakar kesehatan di Amerika Serikat mengungkapkan adanya dampak buruk yang mengancam kesehatan jika satu keluarga makan malam di depan TV.

Keluarga yang makan malam di depan TV ternyata punya kecenderungan untuk menyantap menu yang kurang sehat.

Dikutip Grid.ID dari laman NDTV Food yang dirilis (7/11/2016), para keluarga yang makan malam di depan TV cenderung makan makanan kurang sehat.

Hal ini dikarenakan interaksi antara anggota keluarga berkurang akibat adanya TV.

Interaksi yang berkurang ini turut mengurangi pencegahan dari satu anggota keluarga ke anggota lain agar mereka tak mengonsumsi menu yang tidak sehat.

"Menonton TV selama makan malam keluarga dapat mengurangi kesempatan interaksi antara anggota keluarga sehingga menurunkan tingkat pencegahan untuk mengonsumsi menu yang tidak sehat," kata Amanda Trofholz, seorang peneliti di University of Minnesota, Minneapolis, Amerika Serikat.

Amanda menambahkan, dengan menyetel TV pada saat makan malam, mengakibatkan orang yang bertugas menyiapkan makan malam, misalnya ibu, akan terpecah konsentrasinya.

Mereka akan bingung menentukan antara fokus menyiapkan makan malam ataukah menonton TV.

Hal ini berujung pada pemilihan menu makan malam praktis yang lekat dengan varian menu junk food dibandingkan menu keluarga konvensional.

“Makanan keluarga adalah pelindung bagi banyak aspek kesehatan anak,” kata Amanda seperti dilansir NDTV Food.

Fakta tak kalah mengejutkan terungkap lewat penelitian di sebuah klinik di Minneapolis, Amerika Serikat pada tahun 2012-2013 yang mengungkapkan bahwa makan malam di depan TV dapat menyebabkan obesitas hingga penyakit diabetes.

Tim peneliti melakukan penelitian yang melibatkan 120 keluarga yang termasuk anak berusia 6 hingga 12 tahun, yang berasal dari kelompok berpenghasilan rendah dan minoritas.

Masing-masing keluarga mencatat dua menu makanan yang mereka santap saat makan malam beserta penilaian seberapa banyak mereka menikmatinya.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved