Deretan Fakta Launching Skybridge Tanah Abang: Pagar Trotoar, Razia PKL Bandel Hingga Keluhan Toilet
Para pedagang mulai bisa menggunakan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau dikenal dengan nama Skybridge Tanah Abang.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Para pedagang mulai bisa menggunakan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau dikenal dengan nama Skybridge Tanah Abang.
Soft launching Skybridge Tanah Abang digelar pada Senin (15/10/2018) kemarin.
Hal itupun berpengaruh terhadap pola penjagaan yang dilakukan Satpol PP Jakarta Pusat di sepanjang jalan Jatibaru Raya.
Kepala Seksi (Kasi) PPNS dan Penindakan Satpol PP Jakarta Pusat, Santoso mengatakan pihaknya menyebar banyak anggota saat pedagang direstui berjualan di Jalan Jatibaru Raya.
Pasalnya, banyak titik rawan pelanggaran di kawasan tersebut.
"Tanggal 15 nanti (hari ini) kan baru launching, belum 100 persen pengerjaannya. Tetapi secara bertahap kami juga akan pengendalian pengamanan kawasan di sepanjang Jalan Jatibaru Raya agar trotoarnya enggak diokupansi pedagang," kata Santoso.
Apabila JPM sudah rampung pada 30 Oktober 2018 mendatang, titik konsentrasinya pun juga akan berkurang.
Fokus penjagaan akan dilakukan di tiga titik pintu keluar dan masuk JPM, yakni di dekat Hotel Pharmin, Jalan Jatibaru Bengkel, beserta di dekat kawasan Blok F.
"Kalau JPM sudah jadi, kan otomatis titik konsentrasinya nanti berkurang. Kami nantinya akan lebih fokus memperbanyak anggota di tiga titik itu," ujarnya.
Akses keluar dan masuknya penumpang KRL dari dan menuju Stasiun Tanah Abang, di bawah JPM juga akan menjadi fokusnya.
Selain itu, Pemkot Jakarta Pusat akan membuat pagar di trotoar sepanjang Jalan Jatibaru Raya jika JPM selesai dikerjakan.
Santoso menyatakan hal itu dilakukan guna menghindari adanya PKL yang membandel dan tetap berjualan di pinggir jalan.
"Memang ada titik jalan yang prosesnya dilakukan pemagaran. Sementara itu dari Jalan Jatibaru Dua sampai tikungan Blok G," ujar Santoso.
Seiring dengan berkurangnya titik rawan saat JPM selesai dikerjakan, sebagian petugas Satpol PP yang biasanya hanya melakukan penjagaan akan berkeliling untuk memonitoring Jalan Jatibaru Raya.

Pihaknya akan kembali melakukan penindakan secara represif kepada pedagang yang masih membandel.