Cerita Mahmudin, 2 tahun Tidak Digaji Mengurus Operasional Pangan Murah KJP

Japroy merupakan pengurus operasional pangan murah Kartu Jakarta Pintar (KJP) di Pasar Anyar Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ia belum digaji.

TribunJakarta.com/Afriyani Garnis
Mahmudin (40) yang lebih dikenal Japroy, satu di antara pengurus pangan murah bagi penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) di pasar Anyar Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis

TRIBUNAJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Mahmudin (40) atau yang lebih dikenal dengan Japroy merupakan pengurus operasional pangan murah Kartu Jakarta Pintar (KJP) di Pasar Anyar Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Selama lebih kurang dua tahun menjadi pengurus, Japroy mengaku belum pernah digaji sama sekali.

Selama ini, ia hanya menunggu uang jasa yang diberikan oleh warga yang mengambil pangan murah di Pasar Anyar Bahari.

Uang jasa tersebut berasal dari plastik yang digunakan oleh warga.

Satu plastik yang digunakan warga ia kenakan biaya Rp. 5.000 untuk penggunaan satu paket pangan yang diambil dengan dengan menggunakan KJP.

"Saya disini ngak digaji, tapi banyak yang ngak tahu. Makanya disini kita ada uang jasa untuk uang capek saja itu Rp 5000, Rp 3000 untuk jasa capeknya, Rp 2000 untuk biaya plastiknya yang kita juga beli sendiri. Tapi untuk yang bawa plastik sendiri ya ngak apa-apa. Kalau misalnya ambil beberapa item saja ya ngak sampai Rp 5000 saya mintanya, paati dibawah itu," jelas Japroy.

Dirinya pun tidak merasa keberatan jika tidak digaji, karena menurutnya hal ini ia lakukan untuk membantu sesama terutama orang-orang yang tidak mampu.

"Saya masih mau disini ya itung-itung bantu sesama aja. Bukan buat cari untung," ujarnya.

Japroy berharap warga yang datang dapat memahami untuk apa uang jasa itu diminta. Karena dirinya tidak bekerja sendiri untuk mengurus pangan murah di Pasar Anyar Bahari.

Belum lagi mengenai tanggung jawab perihal pangan yang hilang dan tidak sesuai dengan jumlah seharusnya.

Dirinya bercerita, sempat beberapa kali pangan hilang ketika dirinya sedang melayani pengambilan pangan murah.

Indra Sjafri Optimistis Timnas Indonesia Masuk Empat Besar AFC U-19 2018

Teror Mistik Berlanjut, Ruben Onsu Beberkan Lampu Rumahnya Mati Sendiri hingga Didatangi Gorila

Luhut Klaim Koreksi Jari Bos IMF Demi Tunjukan Indonesia Nomor Satu, Terkuak Fakta Ini

"Disini kadang ada aja yang hilang barangnya, ngak ketahuan. Pas dihitung ngak tahunya kurang, kita kan musti tanggung jawab," ujarnya.

"Contoh daging hilang kemarin 4kg, harganya sekilo Rp 35 ribu. Berapa yang harus kita ganti?" jelasnya.

Japroy berharap agar warga dapat bekerja sama dengan menggunakan kejujuran saat mengambil pangan murah KJP di Pasar Anyar Bahari.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved