Kepala SMP 127 Kebon Jeruk Mengaku Tak Mengetahui Status Caleg MA

Budiarto mengatakan, karena ketidaktahuan itu pula, M tidak sampai melaporkan perihal kedatangan MA ke sekolah kepada pihaknya

Penulis: Novian Ardiansyah | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Novian Ardiansyah
Kepala Pengawas Sekolah Menengah Pertama (SMP) Wilayah Kecamatan Kebon Jeruk, Sudin Pendidikan Wilayah II Pendidikan Jakarta Barat, Suharsono Dri Budiarto (tengah). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Novian Ardiansyah

TRIBUNJAKARTA.COM, KEMBANGAN - Kepala SMP 127 Kebon Jeruk inisial M mengaku tidak tahu menahu perihal status MA, petahana anggota DPRD DKI Jakarta Komisi E Bidang Pendidikan dari Partai Gerindra yang kembali menjadi calon legislatif.

Hal itu dikatakan oleh Kepala Pengawas Sekolah Menengah Pertama (SMP) Wilayah Kecamatan Kebon Jeruk, Sudin Pendidikan Wilayah II Pendidikan Jakarta Barat, Suharsono Dri Budiarto berdasarkan pengakuan M kepada dirinya.

Sebelumnya Sudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat telah memanggil M terkait dugaan keterlibatan dirinya dalam kampanye terselubung yang dilakukan oleh MA di SMP 127 Kebon Jeruk, pada Rabu (3/10/2018).

Berdasar penuturan dari M, Budiarto bercerita, jika kehadiran MA di SMP 127 Kebon Jeruk bermula pada tanggal 1 Oktober 2018.

Saat itu, MA datang ke SMP 127 Kebon Jeruk dalam rangka silaturahmi dan juga masa reses.

Selanjutnya, MA yang mengetahui akan diselenggarakannya Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Jakarta Barat itu pun memutuskan kembali untuk hadir pada Rabu (3/10/2018).

"Kebetulan tanggal 3-nya itu ada pertemuan MGMP, nah terus dia minta juga jadi narasumber sekaligus untuk pembinaan guru," ujar Budiarto di Kantor Sudin Pensididikan Wilayah II Jakarta Barat, Kamis (18/10/2018).

"Kepala sekolah tidak tahu kalau itu sudah masuk masa kampanye dan tidak tahu bahwa MA ini mencalonkan diri menjadi anggota DPRD, tahunya hanya masih duduk di DPRD saja," sambungnya.

Budiarto mengatakan, karena ketidaktahuan itu pula, M tidak sampai melaporkan perihal kedatangan MA ke sekolah kepada pihaknya.

"Jadi berdasarkan pengakuan beliau kan jadi dia enggak koordinasi juga ke Satlak maupun pengawas," kata Budiarto.

Terlebih, lanjut Budiarto, adanya kedekatan emosional antara M dan MA membuat M tidak menaruh curiga sedikit pun adanya kampanye terselubung.

"Karena secara emosional beliau kenal karena dulu atasan. Kemudian juga karena MA dari Komisi E Pendidikan, membuat M berpikir hanya sebatas ingin menyerap aspirasi mengangkat keluhan guru-guru," tuturnya.

Divonis 4 Tahun Penjara, Roro Fitria: Saya Sangat Syok, Saya Tidak Terima

Gerindra Minta Kubu Jokowi-Maruf Tak Baper Soal Isu PKI, NasDem: Ini Pembunuhan Karakter

Bahkan, M Kepala SMP 127 Kebon Jeruk juga mengaku tidak mengetahui adanya pembagian cinderamata dari MA berupa sarung beserta stiker terkait pencalonan dirinya.

"Dan bingkisan yang dikasih itu dia juga enggak tahu karena dianya enggak dapat. Tahunya pas dipanggil oleh Bawaslu, dia tahunya di situ," kata Budiarto.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved