Pilpres 2019
Tim Prabowo-Sandi Bakal Laporkan Pose Satu Jari Luhut Panjaitan, Kubu Jokowi Merasa Janggal
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani bakal dilaporkan ke Bawaslu RI.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani bakal dilaporkan ke Bawaslu RI.
Hal itu menyusul pose satu jari yang dilakukan keduanya saat berfoto bersama di acara Pertemuan Tahunan Internasional Monetary Fund (IMF) World Bank 2018 di Nusa Dua, Bali.
“Kami akan melaporkan ke Bawaslu apa yang dilakukan Pak Luhut dan Sri Mulyani,” ujar Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, ditemui di kantor KPU RI, Rabu (17/1/2018).
Menurut dia, sebagai menteri dan pejabat negara seharusnya netral dan tidak berpihak kepada salah satu pasangan calon dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019.
"Itu juga tindakan yang tidak adil, tidak bijak, tidak profesional, berpihak kepada calon. Harusnya pejabat netral. Harusnya, mereka memberi teladan dan contoh yang baik bahwa pejabat harus adil, terbuka, transparan, dan independen,” kata dia.

Selain itu, kata dia, sebagai menteri dan pejabat negara seharusnya dapat membedakan di mana tempat berkampanye dan di mana tempat menyampaikan kinerja pemerintahan. Apalagi, dia menegaskan, foto itu diambil di forum IMF.
Untuk itu, dia menambahkan, pelaporan itu dilakukan agar menjadi pelajaran.
"Agar menjadi pelajaran bagi menteri dan pejabat lainnya,” tambahnya.
Penjelasan Luhut
Luhut menjelaskan bahwa pose satu jarinya itu ia maksudkan untuk menjelaskan kepada pimpinan IMF bahwa Indonesia itu satu.
Karena sebelumnya, Luhut mengaku telah mengatakan kepada Christine Lagarde mengenai simbol kesatuan Indonesia itu.
"Oo, itu sih, kan saya bilang Indonesia nomor satu. Kan dia yang bilang, jadi saya bilang begini (sambil menunjukkan pose satu jari)," ujar Luhut.

Sedangkan untuk tawa yang terdengar usai pose foto tersebut, Luhut mengatakan, kejadian itu berlangsung karena adanya perbedaan persepsi soal pengertian dua jari dari satu jari.
Usai menjelaskan kepada Christine Lagarde, Luhut dan yang lainnya pun malah tertawa.
"Dia bilang victory. Victory different, hahah makanya kami ketawa lepas," sambungnya.