Sampah Menumpuk di TPS Muara Baru Gara-gara Truk Sedang Diservis
Matsani mengklaim, urusan pengangkutan sampah dari TPS Muara Baru ke TPST Bantargebang Bekasi sama sekali tak ada masalah.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Kasatpel Lingkungan Hidup Kecamatan Penjaringan, Matsani menegaskan, polemik antara Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Bekasi tak terkait penumpukan sampah di TPS Muara Baru.
Menurut Matsani, kendala yang terjadi belakangan ini sehingga membuat sampah menumpuk di TPS Muara Baru adalah armada yang sedang dalam perbaikan.
Matsani mengklaim, urusan pengangkutan sampah dari TPS Muara Baru ke TPST Bantargebang Bekasi sama sekali tak ada masalah.
"Karena kendala kita sekarang ini kita lagi servis kendaraan. Satu hari bisa 4-5 kendaraan yang diservis, otomatis kendaraan-kendaraan di lokasi tersebut, karena ditinggal servis, kita angkut kita tampung dulu di depo (TPS)," jelas Matsani kepada wartawan, Selasa (23/10/2018).
Matsani menerangkan, total armada truk sampah yang dimiliki Kecamatan Penjaringan saat ini berjumlah 50 unit.
Menurut dia, perbaikan utama yang sedang dirampungkan dalam proses servis truk sampah adalah perbaikan ban.
Matsani menambahkan, keseluruhan armada truk sampah akan layak berfungsi kembali setelah selesai sesuai target, yakni November tahun ini.
"Tapi tetap kita layani dengan kendaraan-kendaraan yang kita minta bantuan dari Dinas (LH) dan wilayah-wilayah lain walau kendala di wilayah lain itu sama lagi servis juga," terangnya.
Sebelumnya, pada Minggu (21/10/2018) lalu, TribunJakarta.com sempat menemui petugas TPS Muara Baru.
Petugas TPS Muara Baru, Nur Saprudin mengatakan, sampah menumpuk hingga ketinggian 5 meter lantaran terkendala sulitnya truk sampah dari DKI Jakarta masuk ke TPST Bantar Gebang yang berada di Bekasi.
Biasanya, truk sampah gampang melintas lewat Bekasi Barat. Sedangkan setelah terjadinya polemik, truk sampah dari DKI Jakarta mesti lewat daerah Cibubur, yang notabene memakan waktu lebih lama.
Atas hal itu, Matsani mengatakan sama sekali tak ada masalah.
Pasalnya, menurut Matsani, pengangkutan lewat rute Cibubur atau Cilengsi malah lebih lancar.
"Aturan itu kita sudah buat lama. Kita kalo lewat Bekasi Barat itu jam 9 malam sampe jam 5 pagi. Cilengsi memang 24 jam. Gaada masalah sebenernya, kalo lewat Cilengsi dia lebih lancar jalannya besar. Kalo Bekasi Barat kan jalannya bisa macet itu," ungkap Matsani.
• Warga Bantar Gebang Bekasi Harap Uang Kompensasi Bau Dinaikkan
• Sudirman Said Sebut Angka Pengangguran Capai 7 Juta, Menaker: Kita Justru Turun Drastis
• Bibir Kamu Kering atau Pecah-pecah? Jangan Sepelakan, Bisa Pertanda Penyakit Ini Loh!
Diketahui, Pemerintah Kota Bekasi melakukan penghadangan dan penahanan truk sampah DKI Jakarta yang melintasi Kota Bekasi beberapa hari yang lalu.
Penghentian truk sampah DKI dilakukan karena tidak sesuai dengan perjanjian kerja sama.
Selain itu, Dinas Perhubungan Bekasi juga memeriksa kelengkapan surat-surat truk tersebut. Mereka menemukan ada truk yang tidak ada kirnya.