Sampah Makin Menggunung, Umur TPST Bantargebang Kota Bekasi Tinggal 4 Tahun Lagi
Tumpukan sampah di TPST Bantargebang kian menggunung. Usia TPST Bantargebang, Kota Bekasi diperkirakan tinggal 4 tahun lagi.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BANTARGEBANG - Tumpukan sampah di TPST Bantargebang, Kota Bekasi kian hari semakin menggunung.
Volume sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang dari Jakarta setiap harinya lebih dari 7.000 ton.
Kepala Unit TPST Bantargebang Asep Kuswanto mengatakan, beban kapasitas TPST Bantargebang telah melebihi kapasitas.
Asep Kuswanto memperkirakan kapasitas TPST Bantargebang hanya bisa menampung sampah hingga empat tahun lalu.
"Setiap tahun terjadi penambahan volume sampah. Ini yang dikhawatirkan beban kapasitan TPST Bantargebang hanya bisa bertahan sampai 3-4 tahun mendatang," kata Asep Kuswanto, Minggu (27/10/2018).
Lahan di TPST Bantargebang memilik luas 110 hektare.
Dari luas lahan itu, dibagi lima zona, zona I, zona II, zona III, zona IV, dan zona V.
"Dari lima zona, terdapat satu zona yakni zona IV yang sudah tidak dioperasikan, selain itu masih beroperasi," jelas dia.
Pengolahan sampah di Bantargebang kata Asep masih menggunakan sistem penumpukan konvensional.
Kedepan kata dia, akan memanfaatkan teknologi tumpukan sampah atau 'sanitary landfil'.
"Saat ini masih tahap lelang, kalau sistem itu sudah jalan umur TPST Bantargebang bisa lebih panjang," jelas dia.
Selain itu, Pemerintah DKI juga tengah membangun Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara.
Dimana dengan kehadiran ITF Sunter dapat mengurangi beban di Bantargebang.
Menyusul di ITF Sunter diproyeksikan dapat menampung 2000 ton sampah perhari.
"Karena dengan cara seperti itu pengurangan volume sampah bisa teratasi. Termasuk, memperdayakan sejumlah bank sampah yang tersebar di masyarakat," jelas dia.(*)