Lion Air JT610 Jatuh
Basarnas Sudah Angkut Seluruh Serpihan Pesawat Lion Air JT610 dari Permukaan Air
Basarnas telah mengangkut seluruh serpihan pesawat Lion Air JT610 dari permukaan perairan Tanjung Karawang, lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT610
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Badan SAR Nasional (Basarnas) telah mengangkut seluruh serpihan pesawat Lion Air JT610 dari permukaan perairan Tanjung Karawang, lokasi jatuhnya pesawat.
Hal itu dipastikan oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi saat memberikan keterangannya kepada wartawan di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (30/10/2018).
"Kalau yang ada di atas permukaan sudah kita ambil semua, sudah kita collect semua," kata Muhammad Syaugi.
Muhammad Syaugi mengatakan, dari total 24 kantong jenazah yang dibawa tujuh kapal tim SAR gabungan dari perairan Tanjung Karawang, 14 kantong di antaranya berisi barang diduga milik penumpang pesawat.
Sementara 10 kantong jenazah lainnya berisi bagian tubuh korban.
Muhammad Syaugi menambahkan, Basarnas juga masih berupaya mencari black box dari pesawat Lion Air JT610.
Muhammad Syaugi menuturkan, untuk menemukan black box Lion Air JT610, Basarnas perlu mencari main body pesawat tersebut terlebih dahulu.
Sebab, lanjut Syaugi, black box biasanya ditemukan tak jauh dari main body pesawat.
• Penyegaran, Ini Nama-nama Direksi dan Komisaris Baru MRT Jakarta
• Anggap Penumpang Pesawat Jatuh Meninggal dalam Keadaan Mulia, Sudjiwo Tedjo Beberkan Alasannya
• Lion Air JT610 Pesawat Baru, Hotman Paris: Keluarga Korban Bisa Minta Ganti Rugi ke Pabrik
"Kita tentunya pengen mencari main body dulu. Biasanya kan itu tidak jauh dari main body. Kalau itu ketemu, saya yakin pasti tidak jauh-jauh dari situ," kata Muhammad Syaugi.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Lion Air JT610 yang terbang dari Bandara Soekarno-Hatta Banten menuju Bandara Depati Amir Pangkalpinang dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 6.33 WIB Senin (29/10/2018) pagi.
Pesawat ini berangkat pada pukul 6.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkalpinang pada Pukul 7.10 WIB. Pesawat sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar.
Pesawat membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 pilot dan 5 pramugari.