Bolehkah Wanita Tetap Berikan ASI Saat Menderita Kanker Payudara? Yuk Simak Penjelasannya

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang berbahaya bagi wanita, setelah kanker serviks

Penulis: Anisa Kurniasih | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Anisa Kurniasih
dr Venita (kedua dari kiri) saat menjadi narasumber dalam sebuah taklshow kesehatan di Mal Jakarta Barat 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Anisa Kurniasih

TRIBUNJAKARTA.COM, GROGOL PETAMBURAN - Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang berbahaya bagi wanita, setelah kanker serviks.

Dalam kanker payudara, sel kanker akan tumbuh dan menyerang jaringan payudara, misalnya saluran keluar air susu, lobulus atau pabrik penghasil air susu, bersama jaringan penunjang lainnya seperti jaringan lemak.

Namun pastinya anda bertanya - tanya, bagaimana jika kanker payudara ini secara tidak sadar menyerang wanita yang masih menyusui?

Pertanyaan selanjutnya ialah apakah kanker payudara akan merusak kualitas air susu yang akan dikonsumsi bayi?

Meski sejauh ini belum diketahui penyebab pasti kanker payudara, satu hal yang patut diketahui adalah penyakit ini muncul karena adanya kerusakan sel dan perubahan sifat genetik pada jaringan payudara.

Dokter Venita, perwakilan dari Yayasan Kanker Indonesia ( YKI ) Provinsi Jakarta menyampaikan bahwa ternyata, kanker payudara adalah penyakit yang tidak menular apalagi lewati ASI. Jadi selagi penderita tersebut belum sadar bahwa dirinya terserang kanker payudara, maka tidak ada larangan menyusui.

"Kanker itu tidak menular, namun kalau seseorang sudah menyadari dirinya terserang dan sudah masuk dalam tahap pengobatan kemoterapi, ASI nya memang harus dihentikan dulu," ujar dr Venita beberapa hari lalu dalam sebuah talkshow kesehatan di Jakarta Barat.

Temu Penyintas Kanker Payudara, Ajang Saling Motivasi Lalui Masa Sulit Pengobatan

Ingat Pesan Mendiang Jupe, Sarwendah Makin Waspada Cegah Kanker

Mal Ciputra Kampanyekan Peduli Kanker Payudara dan Serviks Lewat Pink Ribbon Campaign

Venita pun mengatakan bahwa sejauh ini beberapa pasien yang ia temui baru menyadari dirinya memiliki kanker payudara setelah dirasa sakit saat menyusui.

Maka dari itu, Venita pun menyarankan untuk selalu melakukan pengecekan rutin dan pencegahan, jangan sampai menunggu sakit dahulu.

Dirinya juga berpesan bahwa bagi para ibu memberikan ASI eksklusif selama minimal enam bulan untuk bayinya juga sebenarnya menjadi salah satu cara terbaik untuk mencegah kanker.

"ASI eksklusif itu sebenarnya justru bagus untuk melindungi diri dari kanker, karena justru penderita kanker ini kebanyakan para orang tua yang tidak memberikan ASI nya kepada bayi secara eksklusif," tutup Venita.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved