Lion Air JT610 Jatuh
Pilot Senior Singgung Masalah Teknis sebagai Penyebab Lion Air PK-LQP Jatuh, Begini Analisanya
Pilot senior singgung masalah teknis sebagai penyebab Lion Air PK-LQP jatuh, begini analisanya.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Erik Sinaga
"Misalkan kerusakan mesin atau turbulence, ketika cuaca jelek, beritahu pramugari, mesinnya dipanasin," jelasnya.
Aziz mengatakan, mengenai peristiwa hilangnya sebuah pesawat terdapat berbagai dugaan dan ada pihak yang menyelidiki.
"Seperti MH370 yang sampai saat ini penyebabnya belum diketahui tapi sebagai pilot, kita tak boleh rugi," paparnya.
Dalam kesempatan itu juga, Aziz mengungkapkan kemungkinan terbesar penyebab Lion Air PK-LQP jatuh.
• Dilema Pilot Saat Take Off, Harus Mengambil Keputusan Dalam Hitungan Detik dengan Risiko Tinggi
• Fakta Harvino Kopilot Lion Air PK-LQP, Sempat Sakit Gigi, Punya 5 Ribu Jam Terbang dan Dermawan
"Yang utama karena technical problem, info sebelumnya instrumennya ada kerusakan namun sudah dibenerin tapi masih kejadian, bisa jadi seperti itu," tegasnya.
"Tapi yang jelas kalau normal atau abnormal, kita sudah terlatih untuk menghadapi. Tapi diluar itu, Wallahu A'lam Bishawab," sambungnya.
Aziz mengatakan, saat ini telah ditemukan black box Lion Air PK-LQP yang jatuh sehingga kita bisa mengetahui penyebab sebenarnya.
"Tapi ini harus dikirim dulu ke Amerika Serikat. Alatnya di cek satu per satu, dia kan mencatat kecepatan, gravitasi, waktu," katanya.
Aziz menyatakan, saat detik-detik terakhir Lion Air PK-LQP kehilangan kontak, ia tak mendengarkan adanya laporan pilot yang bertugas, hanya mendengar mengenai permintaan kembali ke Bandara.
"Kita enggak denger adanya report dari pilot, hanya return to base," paparnya.
Return to base itu berarti ketika sudah terbang dan minta kembali ke bandara karena adanya masalah.
Lokasi jatuh pesawat ternyata 'kuburan'
Lokasi jatuhnya pesawat dengan Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 pada Senin (29/10), di perairan Karawang atau di Laut Jawa, berada tepat di kawasan kuburan kapal-kapal karam yang membawa muatan cagar budaya.
Tidak hanya kapal-kapal berusia ratusan tahun bahkan kapal-kapal yang tenggelam era modern pun karam di perairan tersebut.
Di beberapa tempat sempat ada penemuan benda-benda cagar budaya tersebut.