Lion Air JT610 Jatuh

Kecewa dengan Pihak Maskapai, Keluarga Korban Minta Pemilik Lion Air Berdiri Saat Konferensi Pers

Keluarga korban Lion Air PK-LQP menyampaikan keluhannya di depan pemerintah. Salah seorang ayah korban meminta kasus ini diproses secara hukum.

Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Erlina Fury Santika
TribunJakarta.com/Nawir Arsyad Akbar
Pemilik Lion Air Group Rusdi Kirana beserta jajaran direksi Lion Air Group diminta berdiri oleh anggota keluarga korban saat pertemuan di Hotel Ibis Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Keluarga korban pesawat Lion Air PK-LPQ akhirnya bisa menyampaikan keluhannya setelah sekurangnya tujuh hari menunggu kepastian terkait keberadaan anggota keluarganya yang hilang dalam musibah tersebut.

Sesi keluhan itu dibuka oleh pemerintah yang terdiri dari Basarnas, TNI, Kementerian Perhubungan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), DVI Polri dan Jasa Raharja di Ibis Jakarta, Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mempersilakan keluarga korban untuk menyampaikan keluhannya.

Pertama, ia meminta pihak DVI Polri bisa segera mengidentifikasi para korban agar bisa kembali ke keluarga masing-masing.

"Yang pertama mohon dengan hormat, kiranya penumpang JT610 ini mohon segera dapat kembali ke kami, Pak, teridentifikasi. Itu harapan kami yang pertama," jelas Bambang seperti dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Senin (5/11/2018).

"Yang kedua saya sangat menggarisbawahi yang disampaikan bapak-bapak terdahulu," tambah Bambang.

Pada poin ketiga, Bambang mempertanyakan terkait isu pesawat tersebut yang sempat take off di Bali dan mengalami masalah sebelum akhirnya ke Jakarta.

"Yang ketiga pertanyaan kami, dapat informasi benar atau tidak bahwa pesawat ini sudah trouble dari Bandara Ngurah Rai, take off sampai landing di bandara CGK."

"Informasi yang saya terima, (saat itu pesawat) malam hari, kemudian ada perbaikan apakah perbaikan itu sudah clear?" tanya Bambang.

 Besok, Basarnas Ajak Keluaga Korban Lion Air PK-LQP untuk Berdoa di Lokasi Jatuhnya Pesawat

 Pemerintah Buka Sesi Keluhan, Keluarga Korban Sebut Pemilik Lion Air Telah Gagal

 Jasa Raharja Kasih Santunan Rp 50 Juta Kepada Keluarga Jaksa Dodi, Korban Lion Air PK-LQP

Bambang melanjutkan, jika memang benar begitu ia meminta pihak teknisi harus bertanggung jawab.

Sambil terisak, ia menegaskan sekali lagi bahwa musibah tersebut harus dipertanggungjawabkan.

"Dalam hal ini sudah barang tentu teknisi, engineer dari Lion harus bertanggungjawab penuh. Bukan hal sepele Pak. Nyawa seratus...(terputus karena menangis)...itu harus bertanggung jawab pak."

"Hukumnya mutlak bertanggungjawab, karena menyatakan bahwa pesawat clear untuk take off kembali."

"Sekali lagi kami mohon dengan hormat, agar peristiwa ini di Indonesia Rayaku jangan sampai terjadi. Tolong proses hukum itu pak, teknisi yang nggak genah itu pak, mohon maaf ya bukan nggak genah, apakah benar itu terjadi? Perbaikan yang secepat itu, kemudian dinyatakan take off," imbuhnya.

Bambang juga menyinggung manajemen Lion Air yang dinilai kurang baik sebab kejadian serupa sudah sering dialami maskapai milik Rusdi Kirana itu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved