Polisi Pastikan Tulisan Nama di Lengan Pria yang Dicurigai Penculik Anak di Depok Bukan Nama Korban
Puluhan tulisan nama di bagian bawah kedua lengan AK (45) yang mengaku sebagai penculik anak bukan merupakan nama
Penulis: Bima Putra | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CILODONG - Kasatreskrim Polresta Depok Kompol Deddy Kurniawan mengatakan puluhan tulisan nama di bagian bawah kedua lengan AK (45) yang mengaku sebagai penculik anak bukan merupakan nama ataupun target korban penculikan anak.
Dari hasil pemeriksaan penyidik Unit PPA Polresta Depok, Deddy menuturkan bahwa puluhan tulisan tangan itu ditulis oleh temannya dan AK tak mengetahui maksud tulisan nama itu.
"Tulisan nama-nama di lengannya dibuat sama teman AK, dia sendiri enggak ngerti arti tulisannya. Jadi bukan nama anak atau target korban penculikan. Enggak ada anak warga di lokasi kejadian yang diculik," jelas Deddy saat dikonfirmasi wartawan di Pancoran Mas, Depok, Senin (05/11/2018).
Namun karena keterangan yang disampaikan AK kepada penyidik kerap berubah-ubah, di pemeriksaan terakhir sebelum dibawa ke RS Polri Kramat Jati, AK menyebut bahwa semua tulisan nama itu dibuat olehnya.
Deddy juga memastikan belum ada bukti bahwa puluhan nama yang ditulis menggunakan pulpen di bagian bawah kedua lengannya merupakan nama korban atau target korban penculikan.
Pasalnya sampai sekarang tak ada bukti bahwa AK yang sempat diamuk warga Kelurahan Kalibaru itu menculik atau melakukan percobaan penculikan.
"Dari kemarin keterangannya selalu berubah-ubah, saat terakhir ditanya penyidik bilangnya dia sendiri yang nulis. Makannya kita bawa ke RS Polri untuk diperiksa kejiwaannya. Sampai sekarang belum ada bukti bahwa AK ini menculik atau melakukan percobaan penculikan anak," ujarnya.
• Situ di Depok Rusak, Penjaga Sebut Pemkot Depok Selalu Berkilah yang Kelola Pemerintah Pusat
• Pemerintah Kota Depok Disebut Tak Tahu Malu karena Biarkan Situ Pedongkelan Rusak
Dia mengimbau warga agar tak cepat menyimpulkan seseorang sebagai penculik anak dan main hakim sendiri hanya karena baru pertama melihat seseorang atau gerak-geriknya mencurigakan.
Deddy menjelaskan dapat melapor ke aparat yang berada dekat lokasi bila melihat adanya orang mencurigakan sehingga dapat diperiksa oleh yang berwenang.
"Kabar penculikan anak sekarang marak, jadi kami imbau masyarakat agar tak langsung menyimpulkan dan main hakim sendiri kepada orang mencurigakan. Kalau melihat orang mencurigakan langsung lapor ke aparat terdekat saja biar ditangani," tuturnya.
Sebagai informasi, kejadian berawal saat AK bertanya kepada seorang warga kontrakan petak 17 RT 05 di mana tempat bermain anak sekira pukul 10.00 WIB.
Lantaran tak dikenal, warga kembali bertanya alasan AK kenapa mencari tempat bermain anak padahal dia tak membawa anak.
Sebelum pergi, dia sempat menggendong kucing hingga akhirnya dilepaskan lalu berjalan menuju Situ Cilodong yang berjarak sekitar 10 menit dari lokasi.
AK mengaku hendak menculik dan sudah dua kali beraksi sebelum diamankan anggota Provost Divisi 1 Kostrad, Cilodong untuk meredam amuk warga.
• Terduga Penyebar Hoaks Penculikan Anak Tertangkap, Ini Deretan Fakta Motif Hingga Barang Bukti
• Viral Video Dugaan Penculikan Anak di Cipinang, Berikut 5 Fakta Tentang Kejadian Sebenarnya