Situ di Depok Rusak, Penjaga Sebut Pemkot Depok Selalu Berkilah yang Kelola Pemerintah Pusat

"Alasan Pemkot Depok selalu sama kalau ditanya soal peran pengelolaan Situ. Alasannya selalu Situ dikelola pemerintah pusat," katanya.

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Juru Situ Pedongkelan, Sain M. Iskandar saat menunjukkan pencemaran air di Situ Pedongkelan, Cimanggis, Depok, Senin (05/11/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CIMANGGIS - Juru Situ Pedongkelan, Sain M. Iskandar mengatakan Pemkot Depok selalu beralasan bahwa pengelolaan seluruh Situ di Depok dikelola pemerintah pusat saat diprotes masyarakat terkait kerusakan Situ.

Sain mengakui bahwa seluruh Situ di Depok dikelola pemerintah pusat melalui Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), tapi dia menilai tak seharusnya Pemkot Depok membiarkan Situ rusak.

"Alasan Pemkot Depok selalu sama kalau ditanya soal peran pengelolaan Situ. Alasannya selalu Situ dikelola pemerintah pusat. Memang merupakan aset pemerintah pusat, tapi apa pantas Pemkot enggak turun tangan kalau Situ rusak," kata Sain di Situ Pedongkelan, Depok, Senin (05/11/2018).

Terlepas dari pengelolaan Situ di bawah BBWSCC, menurutnya Situ merupakan ruang publik yang dapat menampung air saat hujan dan sebagai wisata masyarakat.

Dia mencontohkan pendangkalan di sisi Selatan Situ Pedongkelan yang tak ubahnya serupa daratan karena tumpukan sampah dan lumpur yang memadat hingga mampu dipijaki.

A Man Called Ahok Tayang 8 November, Daniel Mananta Deg-degan hingga Tak Ada Adegan Jadi Gubernur

Kubu Jokowi Dituduh Goreng Tampang Boyolali, Hingga Sederet Tanggapan Soal Ucapan Prabowo

Padahal setiap kerusakan Situ pasti secara langsung berdampak pada warga yang bermukim di sekitar Situ dan warga yang hendak berwisata.

"Pendangkalan itu mulai parah sekira tahun 2014, sampai bisa dinjak orang ngarit sama kambing cari makan. Bau sampah sama jumlah nyamuk itu nambah karena pendangkalan. Tapi Pemkot Depok tetap membiarkan saja," ujarnya.

Anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Situ Pedongkelan, Agus Ali (52) mengatakan Pemkot Depok tak hanya abai soal kerusakan Situ, tapi juga pemiliharaan objek wisata.

Agus menuturkan, kerusakan tujuh bebek-bebekan yang diberikan Pemkot Depok pada tahun 2009 harus diperbaiki menggunakan dana mereka.

Meski bebek-bebekan itu diberikan ke Pokdarwis sebagai sarana untuk berwisata, sejak 2009 sampai sekarang Pemkot Depok hanya satu kali membantu perawatan.

"Semua kerusakan ini kita perbaiki sendiri, enggak ada bantuan dari Pemkot Depok. Padahal per tahunnya kita setor ke mereka. Pemkot cuman pernah bantu cat bebek-bebekan sekitar tahun 2015. Itu juga cuman dua bebek yang dicat," jelas Agus.

Agus menuturkan sempat Pokdarwis harus merogoh uang sendiri untuk membayar seseorang agar mau mencabuti rumput liar di sekitar Situ.

Namun hal itu tak berlangsung lama karena keuntungan yang didapat Agus dari mengurus Situ dan sewa bebek-bebekan hanya Rp 150 ribu per satu pekan.

Tumpukan sampah di Situ Pedongkelan Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok, Senin (05/11/2018).
Tumpukan sampah di Situ Pedongkelan Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok, Senin (05/11/2018). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA )

"Dulu kita bayar orang untuk cabutin rumput di sekitar Situ, tapi enggak lama karena kita enggak punya dananya. Dalam seminggu saja untung saya cuman Rp 150 ribu, gimana buat makan," ucap dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved