Lion Air JT610 Jatuh
Pramugari Lion Air PK-LQP Teridentifikasi: Rencana Menikah Tahun Depan dan Tulang Punggung Keluarga
Mery Yulyanda sudah mengabdi selama 4 tahun bersama Lion Air. Rencananya ia akan menikah pada bulan April 2019 mendatang.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erlina Fury Santika
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, SOLEAR - Jenazah Mery Yulyanda (23) satu dari ratusan korban Lion Air PK-LQP berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Mabes Polri pada Kamis (8/11/2018).
Mery sendiri merupakan seorang pramugari maskapai Lion Air yang sudah mengabdi selama empat tahun.
Isak tangis histeris keluarga terutama kedua orang tua Mery mewarnai suasana ketika jenazah korban tiba ke rumah duka di Perumahan Golden Kirana, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang pada Jumat (9/11/2018) dini hari.
Terutama ibunda korban yang tak henti-hentinya menangis histeris seraya memeluk peti jenazah anak tunggalnya tersebut.
Nahas, anak tunggal dari pasangan Yulianda dan Aida itu sudah merencanakan pernikahan dengan kekasih hatinya, Muhammad Husni Fadhil pada bulan April 2019.
"Cucu saya akan berencana melakukan pernikahan pada bulan April mendatang," ujar Darman selaku kakek korban di rumah duka, Kabupaten Tangerang, Jumat (9/11/2018) dini hari.

Ia melanjutkan, cucunya juga merupakan tulang punggung keluarga sebab Mery adalah anak tunggal dan ibunya hanya seorang pedagang.
"Iya karena dia sendiri anak tunggal, jadi tulang punggun keluarga," sambung Darman.
Puluhan kerabat dan keluarga pun terus berdatangan untuk menyalurkan rasa bela sungkawa terhadap keluarga yang ditinggalkan dan melakukan pengajian mendoakan mendiang Mery.
Rencananya, menurut Darman, cucunya akan disemayamkan di peristirahatan terakhirnya dekat dengan rumah duka di Solear, Kabupaten Tangerang siang nanti.
Diketahui, sejak Kamis (8/11/2018) malam kemarin, tim DVI Mabes Polri kembali berhasil mengidentifikasi 20 jenazah korban Lion Air PK-LQP melalui tes DNA dan sidik jari.