Lion Air JT610 Jatuh
Tangis Haru Aida Ratapi Kepergian Anak Semata Wayangnya, Pramugari Lion Air PK-LQP
Jenazah pramugari Lion Air PQ-LPQ Mery Yulyanda diserahkan pihak RS Polri ke keluarganya. Tangis haru menyelimuti keluarganya dan juga kekasihnya.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Erlina Fury Santika
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Aida, ibunda Mery Yulyanda (23), nampak terpukul atas kepergian anaknya yang menjadi korban dalam kecelakaan pesawat Lion Air dengan nomor registrasi PK-LQP.
Ia tak kuasa menahan tangis saat prosesi penyerahan jenazah penumpang pesawat naas itu dari pihak RS Polri Kramat Jati kepada keluarga korban.
Aida seolah tak percaya, anak semata wayangnya itu telah pergi selamanya. Kini, ia hanya bisa memeluk peti jenazah putrinya itu.
Tak hanya Ida, Fadhli, kekasih korban, turut hadir dalam prosesi penyerahan jenazah penumpang Lion Air yang baru saja teridentifikasi.
Dengan tatapan kosong, ia hanya dapat memandangi peti jenazah kekasihnya itu. Sesekali ia mengucap doa sambil meneteskan air mata di atas peti jenazah Mery.
Darman (64) kakek korban menuturkan, Mery menjadi korban kecelakaan pesawat naas itu saat sedang menjalankan tugas sebagai pramugari.
"Dia itu pramugari, sudah bekerja empat tahun di Lion. Baru kemarin perpanjang kontrak, kalau enggak salah 20 hari setelah perpanjang, almarhumah dapat musibah ini," ujarnya kepada awak media, Kamis (8/11/2018).
Semasa hidup, Darman megenal cucunya itu sebagai pribadi yang tangguh, pekerja keras, dan periang.
"Dia itu baik dan rajin. Padahal kan dia anak satu-satunya, tapi enggak manja, sangat pekerja keras lah," ucapnya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kesedihan mendalam juga mendera Fadhli, kekasih korban. Menurut Darman, pasangan ini telah merencanakan pernikahan di bulan April 2019 mendatang.
Bahkan, keduanya telah memiliki rencana untuk segera mempertemukan masing-masing keluarga guna membahas rencana pernikahan tersebut.
Namun, takdir berkata lain, Mery harus pergi terlebih dahulu meninggalkan kekasihnya itu untuk menghadap kepada sang pencipta.
"Mereka sudah punya rencana mau menikah di bulan April tahun depan, apalagi dalam waktu dekat ini mau ketemu," ucapnya.
"Tapi takdir berkata lain, mereka dipertemukan disini, makanya calonnya sangat terpukul," tambahnya.
Saat ini, jenazah Mery telah dibawah pihdak keluarga menuju rumah duka di daerah Cisoka, Kabupaten Tangerang.
Menurut rencana, jenazah korban akan dimakamkan pada Jumat (9/11/2018).