Satu Keluarga Tewas

Satu Keluarga Tewas di Bekasi: Kelola Kostan 28 Pintu, Dugaan Motif Dendam, Misteri Jelang Subuh

Keluarga Diperum Nainggolan tewas mengenaskan di rumahnya di Jalan Bojong Nangka 2, RT02, RW07, Kelurahan Jatirahayu, diduga dibunuh karena dendam

Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BAHCTIAR
Rumah korban dugaan pembunuhan satu keluarga di Jalan Bojong Nangka 2, RT02 RW07 Kelurahan Jatirahayu Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi 

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI- Keluarga Diperum Nainggolan tewas mengenaskan di rumahnya di Jalan Bojong Nangka 2, RT02, RW07, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11/2018) dini hari.

Selain Dimpuan, istrinya Maya Ambarita dan kedua anak mereka Sarah Nainggolan dan Arya Nainggolan juga turut tewas. Hingga saat ini, polisi belum menemukan titik terang terkait meninggalnya keluarga Diperum Nainggolan.

Berikut adalah rangkuman TribunJakarta terkait keluarga yang diduga menjadi korban pembunuhan tersebut:

1. Diduga dibunuh karena dendam

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, jika insiden tersebut merupakan pembunuhan, pihaknya menduga ada motif dendam dari si pelaku.

"Dari pengalaman dan dari hasil yang ditangani kepolisian (sebelumnya). Kalau sadis dan yang dibunuh bukan satu orang, itu ada latar belakang dendam. Ini dari hasil pengalaman yang sudah dikerjakan kepolisian," ujar Dedi Prasetyo, Selasa (13/11/2018).

Meski begitu, Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa hal tersebut barulah dugaan sementara, karena proses penyelidikan masih dilakukan oleh Polres Metro Bekasi Kota.

"Setiap case (kasus) punya karakter sendiri, tidak bisa sama. Secara umum oke lah, kalau secara global ya itu bisa dibilang ‘diduga’. Tapi kasus pembunuhan sadis dan lebih dari satu orang, mayoritas karena dendam," ujar Dedi Prasetyo.

Terkait proses penyelidikan, Dedi Prasetyo mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan, guna mengungkap kasus kematian satu keluarga di Bekasi tersebut.

"Penyidik akan lihat fakta itu, apakah kasus pembunuhan atau hanya untuk mengelabui suatu peristiwa. Polisi harus matang, ada labfor (laboratorium forensik), ada Inafis. Itu kita libatkan," ujar Dedi Prasetyo.

Kadiv Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di TKP satu keluarga yang tewas di Bekasi.
Kadiv Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di TKP satu keluarga yang tewas di Bekasi. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

2. Bentuk tim gabungan

Kadiv Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Arogo Yuwono mendatangi langsung tempat kejadian perkara (TKP) satu keluarga di Bekasi yang ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumah.

Usai melakukan peninjauan, Argo mengatakan pihaknya langsung membuat tim gabungan terdiri dari personil Polres Metro Bekasi Kota dan Polda Metro Jaya.

"Tim itu nanti akan melakukan penyelidikan berkaitan dengan kasus pembunuhan ini. Tentunya kita akan mencari informasi, mencari saksi - saksi berkaitan dengan kasus pembunuhan ini," kata Argo di Bekasi, Selasa (13/11/2018).

Dia menambahkan, pihak Polres Metro Bekasi dibantu Polda Metro Jaya telah melakukan olah TKP. Hasil sementara kata Argo, sejumlah barang berharga diketahui tidak diambil pelaku.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved