Penuhi Permintaan PT KAI, PD Sarana Jaya Sediakan Empat Smart Toilet di Atas Skybridge
PD Sarana Jaya memastikan akan menyediakan toilet yang diletakkan di atas jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau skybridge Tanah Abang, Jakarta P
Penulis: Suci Febriastuti | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Suci Febriastuti
TRIBUNJAKARTA.COM, KUNINGAN - PD Sarana Jaya memastikan akan menyediakan toilet yang diletakkan di atas jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Hal ini dilakukan guna memenuhi persyaratan yang diajukan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam hal membangun fasilitas sosial dan fasilitas umum, seperti toilet.
"Kita sudah berkoordinasi dengan PT KAI terkait penambahan toilet. Tadinya kita ingin toilet di bawah tapi kata PT KAI di atas saja biar enggak susah," kata Direktur Utama PD Sarana Jaya Yoory C Pinontoan di Gedung Ombudsman RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/11/2018).
Dalam kesempatan yang sama, Executive Vice President PT KAI Daop 1 Jakarta Dadan Rudiansyah membenarkan adanya permintaan dari PT KAU untuk menyediakan toilet diatas skybridge.
Jika toilet berada dibawah, Dadan khawatir pedagang akan malas turun dan justru memakai toilet stasiun.
"Toilet juga akan disiapkan diatas. Sehingga orang yg tadinya dikhawatirkan pedagang akan gunakan toilet stasiun," kata Dadan.
Yoory mengatakan ada sebanyak empat smart toilet akan disediakan dan diproduksi oleh PT INKA.
• Penyelesaian Proyek JPM Tanah Abang Kembali Mundur dari Target
• Dirut Sarana Jaya Pastikan Konstruksi Tiang Baja JPM Tanah Abang Aman
• Protes Proyek JPM Tanah Abang Molor, Gubernur Anies Segera Panggil Dirut PD Sarana Jaya
"Minimal kita sediakan empat toilet. Jadi (smart toilet) itu tinggal taruh dan bisa moving itu bisa sangat memungkinkan di skybridge," ujar dia.
Yoory menjelaskan toilet itu sama persis dengan yang digunakan di halte Bus Transjakarta Monas, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, PT KAI meminta agar Skybridge yang terkoneksi dengan Stasiun Tanah Abang itu memenuhi sejumlah persyaratan sebelum beroperasi.
Pertama, menyesuaikan kebutuhan pemenuhan sasilitas, diantaranya fasilitas sosial (fasos), fasilitas umum (fasum), dan aksesbilitas penumpang kereta api di wilayah JPM.
Lalu, yang kedua ialah menjamin atas ketertiban, keamanan dan kebersihan, serta dampak lainnya, yang timbul akibat pembangunan JPM tersebut.