Pilpres 2019
SBY Meradang Gerindra Tagih Janji Kampanye, Kubu Jokowi Ungkap Tanda Keretakan Koalisi Prabowo
Ketika SBY meradang Gerindra tagih janji kampanye, kubu Jokowi ungkap tanda keretakan koalisi Prabowo Subianto.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bereaksi keras terhadap pernyataan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Ahmad Muzani menagih janji SBY untuk mengkampanyekan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Dalam tanggapannya, SBY mengaku perlu merespon sindiran Murzani karena perkataan itu bernada tidak baik dan digoreng terus menerus.
Tak hanya itu, SBY juga memberikan sebuah contoh masa di kala dirinya mencalonkan diri sebagai capres.
SBY mengungkapkan ketika momen tersebut, ia tak pernah menyalahkan dan memaksa ketua umum partai untuk mengkampanyekan dirinya sebagai capres.
"Dlm pilpres yang paling menentukan "Capres-nya". Capres adalah "super star". Capres mesti miliki narasi & gaya kampanye yang tepat *SBY*," tulis SBY.
Atas hal tersebut, menurut SBY, rakyat perlu mendengar visi misi Capres lima tahun kedepan.
Saat ini, tulis SBY, visi misi Prabowo-Sandiaga Uno belum muncul sehingga membuat rakyat dan pendukung bingung.
Adanya saling sindir antara SBY dan kubu Prabowo Subianto yang nyatanya masih satu koalisi ini menjadi sebuah tanda keretakan hubungan yang ada.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Abdul Kadir Karding mengungkapkan adanya tanda keretakan di koalisi Prabowo atau Koalisi Adil dan Makmur.
Tanda keretakan itu, menurut timses Jokowi bisa dilihat dari cuitan SBY di laman Twitternya.
• Disebut Abaikan Potensi SBY dan AHY, Jubir Prabowo-Sandiaga Uno Bereaksi
• Prabowo-Sandiaga Uno Diyakini Bakal Menang Berkat Strategi Kampenye SBY untuk Demokrat
"Kalau melihat tweet yang disampaikan Pak SBY, artinya dosis keretakan Koalisi Adil dan Makmur itu sudah sangat berbahaya dan parah," tutur Karding pada Jumat (16/11/2018).
Menurut Karding, Koalisi Prabowo - Sandiaga Uno Uno itu sudah bermasalah dari sisi politik.
Follow Juga:
Karding pun mengemukakan berbagai polemik yang sempat ada di koalisi Prabowo tersebut, diantaranya istilah mahar dan jenderal kardus.
Bahkan, Karding menilai Partai Gerindra seolah yang mendominasi koalisi Prabowo - Sandiaga Uno.
Dari calon presiden, wakil presiden, lanjut Karding, hingga posisi di dalam struktur badan pemenangan nasional, didominasi oleh Gerindra.
• Jelang SKB Berikut Daftar Channel Telegram Instansi Pemerintah CPNS 2018, Ikuti Terus Updatenya!
• TERPOPULER Penjelasan BKN Tidak Ada Passing Grade untuk SKB CPNS 2018, Beda dengan Tes SKD
"Tidak memberi ruang kepada partai-partai lain, baik PKS, baik Demokrat, bahkan juga mungkin PAN," ucap Karding.
Karding mengucapkan, dalam suatu koalisi seluruh pihak seharusnya mendapat keuntungan yang sama dan proporsional, terutama di keuntungan elektoral.
Keuntungan elektoral yang dimaksud yakni seperti hal di dalam struktur Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja.
"Kita menyadari ada efek ekor jas tetapi kita juga menyadari bahwa itu bisa dikurangi efeknya dengan langkah-langkah tertentu. Karena ada beberapa negara juga bisa mengatasi itu," papar Karding.
Tanggapan PKS
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menilai bahwa kritikan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono kepada Gerindra dan Prabowo Subianto bukan merupakan kemarahan.
"Siapa bilang Pak SBY marah? menurut saya sih beliau engga marah. Beliau hanya ngetweet dan itu gak perlu disikapi adalah kemarahan beliau," papar Hidayat Nur Wahid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (16/11/2018).
Menurut Hidayat Nur Wahid , SBY hanya mengingatkan soal perjalanan pencapresan Prabowo Subianto. Sebagai senior, menurutnya, wajar bila SBY mengingatkan hal tersebut.
• UPDATE Pengakuan Pembunuh Satu Keluarga: Jeritan Tengah Malam, Dendam Hingga Terancam Hukuman Mati
• Bintang Timnas U-19 Indonesia Witan Sulaeman Ingin Satu Klub dengan Egy Maulana Vikri di Polandia
"Bahwa mungkin beliau mengingatkan ya berhak beliau mengingatkan karena beliau adalah sosok yang sangat senior, ketua partai juga, wajar kalau mengingatkan. Engga usah dipahami bahwa itu adalah marah tapi itu adalah sebuah pengingatan yg menurut saya juga penting untuk dipropos," beber Hidayat Nur Wahid.

Adanya peristiwa ini membuat Hidayat Nur Wahid berharap agar komunikasi antara Partai Gerindra dan Demokrat diperbaiki.
Perlu ada pertemuan antara partai pengusung Prabowo-Sandiaga Uno, lanjut Hidayat Nur Wahid, untuk berkomunikasi daam Pemenangan Pilpres.
"Kita semuanya adalah punya komitmen besar untuk menyukseskan Demokrasi di Indonesia melalui Pemilu di Indonesia yamg semuanya lah harus saling bersilaturahim, mungkin bahasa yang lebih equal nya kita harus bersilaturahim untuk bisa menghadirkan kembali semangat besar untuk sukses pemilu 2019," ungkap Hidayat Nur Wahid.
Komentar Fahri Hamzah
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menanggapi soal pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang merasa kasihan dengan orang di sekeliling Prabowo Subianto dan komentar SBY yang meminta kubu Prabowo jabarkan visi-misinyadi Pilpres 2019.
Fahri Hamzah menegaskan, kritikan Megawati dan SBY itu seharusnya menjadi cambuk agar kubu penantang lebih intensif dalam berkampanye.
Bahkan, Fahri Hamzah mengungkapkan, Prabowo harus lebih aktif menjaring suara masyarakat dengan visi-misi yang dirancangnya.

"Nah saya kira kritiknya itu baik ibu Mega dan pak SBY itu sama bahwa pak Prabowo sebagai kandidat itu harus lebih aktif. Jadi panggungnya di depan kantor pemenangannya itu, mulai harus diefektifkan sebagai panggung tandingan jadi podiumnya itu harus jadi podium tandingan," tegas Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (16/11/2018).
Fahri Hamzah menyatakan, Prabowo jangan terlalu banyak absen untuk menandingi Jokowi dalam berkampanye.
Fahri Hamzah pun memberikan sebuah contoh misalnya soal bantuan bencana di sejumlah wilayah serta penyelesaian masalah tenaga kerja honorer.
• Maulid Nabi Muhammad 1440 Hijriah, Ini Lafal Doa dan Amalan Utamanya, Cita-citanya Bisa Dikabulkan
• Memasuki Bulan Maulid Nabi Muhammad, Intip Keistimewaan Rabiul Awal, Penuh Rahmat hingga Soal Kiamat
Prabowo Subianto sebenarnya bisa mempertanyakan hal tersebut kepada kubu petahana.
"Jadi harus selalu "menantang" pak Jokowi, misalnya bilang ini datanya enggak benar," kata Fahri Hamzah.
Hal tersebut bisa dilakukan bila tim kampanye Prabowo-Sandi menyuplai data secara aktif.
Saat ini, kata Fahri Hamzah, hal tersebut tidak terlihat di kubu Prabowo - Sandiaga Uno Uno.
"Nah ini kayaknya tim di kubu pak Prabowo saya tidak melihat ada data yang mereka sajikan yang sophisticated. Basis penjurubicaraannya itu hanya keterampilan orang per orang. Yang saya lihat relatif paling vokal di antara juru bicara itu ya Pak Fadli (Fadli Zon). Tapi itu pun karena beliau punya posisi sebagai pimpinan DPR," ungkap Fahri Hamzah. (TribunJakarta/Tribunnews)