Satu Keluarga Tewas
Sederet Fakta Proses Pencarian Barang Bukti Linggis Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
“Harus dibuktikan menggunakan apa menurutnya. Kalau pake linggis kita cari linggisnya,” kata Argo.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, CIKARANG - Haris Simamora, tersangka kasus pembunuhan satu keluarga di Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi, mengaku membuang barang bukti linggis yang digunakan untuk mengahabisi nyawa korbannya di Sungai Kalimalang dekat Jembatan Tegal Danas, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.
Sat Resmob Polda Metro Jaya pada Sabtu, 17 September 2018, langsung melakukan pencarian ke lokasi dengan menerjunkan satu tim penyelam yang beranggotakan enam orang dari Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Polda Metro Jaya.
Adapun dari proses pencarian tersebut, terdapat sejumlah fakta-fakta yang dapat dirangkum.
1. Polisi Hadirkan Tersangka Haris Simamora
Tersangka kasus pembunugan satu keluarga Haris Simamora turut dihadirkan dalam proses pencarian barang bukti linggis yang dibuang di Kalimalang.
Haris dibawa menggunakan mobil Avanza warna hitam milik Sat Resmob Polda Metro Jaya. Ia segaja dihadirkan untuk menunjukkan langsung letak persis dibuangnya barang bukti linggis yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa keluarga Diperum Nainggolan.
Dia atas jembatan, dia menunjuk dan mengaku bahwa linggis di buang dengan cara dilempar ke bagian tengah kali dekat pintu air. Beberapa kali penyidik mempertanyakan hal sama untuk mengecek konsistensi jawaban Haris.
“Ada di sana pak,” kata Haris sambil menunjuk bagian tengah kali.
2. Arus kalimalang cukup deras serta jarak pandang yang minim, jadi kendala penyelam saat proses pencarian linggis
Penyelam dari Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Polda Metro Jaya mengalami sejumlah kendala diantaranya arus Kalimalang yang kian deras sehingga membahayakan penyelam.
Iptu Ketut Suwastika salah satu penyelam mengatakan, selain arus yang sagat deras, kendala lain yakni posisi dibuangnya barang bukti linggis yang ditunjukkan pelaku Haris Simamora berada dekat dengan pintu air.
"Kita terbentur dengan pintu air, jadi terlalu dekat dengan pintu air sehingga kita tidak bisa bertahan lama di bawah," kata Ketut.
Selain itu kata dia, kondisi air Kalimalang sangat keruh sehingga menyulitkan penyelam saat pencarian. Peyelam saat di dasar sungai hanya bisa meraba karena jarak pandang gelap.
Ditambah kata dia, kondisi dasar sungai Kalimalang juga terdapat lumpur yang cukup tebal. Kedalaman kata Ketut diperkiran sekitar lima meter.
