Soal Reuni Akbar 212: Panitia Targetkan 4 Juta Peserta, Ahmad Dhani Punya Usulan Begini

Reuni Akbar 212 diketahui akan digelar pada 2 Desember 2018 mendatang bertempat di Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat

Penulis: Muhammad Zulfikar | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Massa Aksi Damai 212 melaksanakan salat jumat di Kawasan Monas, Jakarta, Jumat (2/12/2016). Aksi menuntut ditangkapnya Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atas dugaan penistaan agama kali ini diisi dengan kegiatan dzikir dan doa bersama. 

TRIBUJAKARTA.COM, JAKARTA - Reuni Akbar 212 diketahui akan digelar pada 2 Desember 2018 mendatang bertempat di Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat.

Terkait acara ini, panitia Reuni Akbar 212 menyebutkan telah mengirimkan surat izin kepada Mabes Polri dan Polda Metro Jaya.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ketua Panitia Reuni Alumni 212, Bernard Abdul Jabbar.

"Sudah kirim (surat izin keramaian reuni 212) ke Mabes dan Polda," kata Ketua Panitia Reuni Alumni 212, Bernard Abdul Jabbar saat dihubungi wartawan, Rabu (21/11/2018).

Soal Reuni Akbar 212, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan ia menyetujui acara tersebut digelar.

Hal tersebut diungkapkan Anies pada Senin (19/11/2018) kemarin.

Meski begitu, Anies menjelaskan pihak panitia Reuni Akbar 212 harus tetap mengajukan surat izin keramaian pada Polda Metro Jaya.

"Kalo izin keramaian itu dari kepolisian. Ya secara prinsip kita menyetujui," ujar Anies Baswedan di Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Senin (19/11/2018) kemarin.

Tak hanya itu, Anies Baswedan juga menegaskan pihak Pemprov DKI Jakarta sama sekali tidak melarang Reuni Akbar 212 digelar di Jakarta.

"Tidak ada larangan," kata Anies.

Target 4 Juta Peserta

Panitia Reuni Akbar 212 menargetkan 4 juta peserta akan hadir di acara Reuni 212 pada 2 Desember mendatang.

Hal itu disampaikan Ketua Panitia Reuni 212 Bernard Abdul Jabbar saat mengadakan audiensi dengan Wakil Ketua DPR Fadli Zon.

"Rencananya kami ini akan dihadiri sekitar 4 juta alumni 212 yang dari seluruh Indonesia," ujar Bernard, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Namun, dalam proses persiapannya, Bernard mengungkapkan ada upaya dari pihak tertentu untuk menghalangi terselenggaranya acara Reuni 212.

"Penggembosan-penggembosan terkait acara ini. Dilaporkan ada beberapa daerah yang ingin ikut justru menghadapi hambatan sebagaimana 2 tahun ini. Bus-bus yang sudah dipesan dibatalkan sepihak dari PO karena dapat tekanan dari orang yang tidak diketahui yang mereka sendiri bertanya tapi nggak dijelaskan. Kemudian tiket yang sudah dicarter semua dibatalkan sepihak," bebernya.

Preview Persib Bandung Vs Perseru Serui: Maung Bandung Dihormati, Gomez Mulai Pesimis Juara

Ucapan Lama Dimutilasi Kubu ProSan dan JokoMa, Mahfud MD Bakal Lakukan Ini

Bernard pun memastikan Reuni 212 nantinya akan berlangsung tertib.

Jika ada pihak yang membuat kerusuhan, kata Bernard, itu merupakan penyusup dan bukan berasal dari alumni 212.

"Dalam minggu ini dari Mabes akan memanggil kami panitia membicarakan hal terkait pengamanan karena kami mendengar isu beberapa kelompok penyusup yang akan melakukan kerusuhan dan sebagainya atau mungkin memberikan makanan yang sudah dicampur zat-zat tertentu ada hal yang ingin menjadi masalah jadi kisruh. Kami sudah jelaskan ke Wakapolda kalau acara nanti tanggal 2 ada orang tertentu yang membuat kerusuhan kami jamin itu bukan dari kami. Kami yakinkan maka kami akan melawan orang yang berdosa tersebut," ujarnya.

Selain itu, dia pun memastikan adanya tudingan terkait reuni 212 itu ditunggangi kepentingan politik adalah fitnah.

Usul Ahmad Dhani

Juru kampanye Prabowo-Sandiaga, Ahmad Dhani akan mengusulkan tanggal 2 Desember sebagai hari Ukhuwah Islamiyah.

Dengan catatan jika Prabowo-Sandi memenangkan Pilpres 2019.

Hal itu diucapkannya usai menghadiri audiensi panitia acara Reuni 212 dengan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon di Gedung DPR RI, Kamis (22/11/2018).

"Aku mengusulkan kalau Prabowo jadi presiden, 212 (2 Desember) akan jadikan libur nasional sebagai hari Ukhuwah Islamiyah," ujar Ahmad Dhani.

Musisi asal Surabaya, Jawa Timur itu yang juga menjadi panitia acara Reuni 212 menilai penting hari Ukhuwah Islamiyah dijadikan sebagai hari libur nasional.

"2 Desember akan jadi hari libur nasional dan jadi hari Ukhuwah Islamiyah, karena penting," jelasnya.

Rencananya pada 2 Desember mendatang, Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan menggelar acara Reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta Pusat.

Terbukti Bersalah dan Dihukum Percobaan, Caleg Perindo David Rahardja Terima Putusan Hakim

Usai Tampang Boyolali, Ucapan Prabowo Terkait Tukang Ojek Kembali Dikritk, Fadli Zon Membela

Gubernur Zumi Zola Nangis Minta Hukuman Ringan, Uang di Brankas Dikembalikan dan Singgung Orang Tua

Acara tersebut digelar untuk kedua kalinya setelah tahun 2017.

Untuk diketahui, tanggal 2 Desember merupakan tanggal bersejarah karena pada 2 Desember 2016 lalu, jutaan umat Islam berkumpul di Monas untuk menuntut Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diadili karena telah menistakan agama Islam.

Peristiwa yang kemudian dikenal dengan istilah 212 itu hingga kini terus diperingati oleh para ormas pengusungnya.

Upaya Penggembosan

Ketua Panitia Reuni Akbar 212 Bernard Abdul Jabbar mengklaim ada pihak-pihak yang berupaya menghalangi terselenggaranya acara tersebut pada 2 Desember mendatang.

Hal itu disampaikannya saat melakukan audiensi dengan Wakil Ketua DPR Fadli Zon.

Bernard mengatakan, dia menerima laporan terkait adanya upaya pembatalan carteran transportasi, hingga isu propaganda dan fitnah terkait acara ini.

"(Ada upaya) penggembosan-penggembosan terkait acara ini. Dilaporkan ada beberapa daerah yang ingin ikut justru menghadapi hambatan," ucapnya d Ruang Rapat Pimpinan DPR, Gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Ia mengklaim, massa sekitar 4 juta orang akan datang dan memenuhi Monas di acara tersebut.

Hal itulah yang menurutnya menjadi faktor ada upaya menggagalkan acara Reuni 212.

"Sekitar 4 juta alumni 212 yang dari seluruh Indonesia, mereka mengumumkan siap datang dari (menggunakan) bus, pesawat, kereta api, kapal laut. Tapi di tengah-tengah perjalanan, ada hal-hal yang tidak mengenakkan. Itu yang mungkin bisa jadi bahan renungan bagi kita," katanya.

Budi Gunawan-Jokowi Dinilai Layak Gantikan Megawati Soekarnoputri, Begini Analisanya

Bahagia Didandani Teman Sendiri, Febby Rastanty Disebut Mirip Personel BLACKPINK

Padahal, menurutnya selama ini pihak panitia selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian baik melalui Mabes Polri dan Polda Metro Jaya untuk perizinan dan keamanan.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR Fadli Zon memastikan akan menyampaikan aspirasi panitia ke pihak-pihak terkait.

Dia juga mendukung dan akan berusaha untuk hadir di acara itu.

"Jadi kebebasan berkumpul berserikat itu dilindungi UU. Terkait kendala, nanti kita sampaikan tidak boleh ada upaya menghalangi, menggagalkan, menggembosi, melarang kendaraan tertentu untuk disewa. Itu saya kira," ujar Fadli. 

Massa Aksi Damai 212 melaksanakan salat jumat di Kawasan Monas, Jakarta, Jumat (2/12/2016). Aksi menuntut ditangkapnya Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atas dugaan penistaan agama kali ini diisi dengan kegiatan dzikir dan doa bersama.
Massa Aksi Damai 212 melaksanakan salat jumat di Kawasan Monas, Jakarta, Jumat (2/12/2016). Aksi menuntut ditangkapnya Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atas dugaan penistaan agama kali ini diisi dengan kegiatan dzikir dan doa bersama. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Wajah Umat

Koordinator acara Reuni 212 Neno Warisman memastikan akan menghadirkan warna berbeda dalam acara yang direncanakan digelar pada 2 Desember mendatang.

Neno mengatakan acara reuni akan menampilkan wajah keumatan, kemanusiaan, dan kebangsaan yang berimbang.

Hal itu disampaikannya saat Panitia Reuni 212 melakukan audiensi dengan Wakil Ketua DPR Fadli Zon.

"Acara ini dikemas dengan acara yang berbeda. Kita ingin menghadirkan warna, selain warna keumatan tapi ada warna kemanusiaan dan kebangsaan yang berimbang," kata Neno di Ruang Rapat Pimpinan DPR, Gedung Nusantara III DPR,  Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Di antara yang akan ditampilkan dalam acara itu adalah video conference dengan teman-teman 212 yang berada di Washington DC, Sydney, hingga Swiss.

Selain itu, pihak panitia juga akan memberikan penghargaan 212 Award kepada dua orang anak muda berprestasi, yaitu asisten penceramah India, Dr. Zakir Naik dan pencipta satelit bernama Yahya. 

"Kita juga tidak melupakan anak-anak kita, remaja kita ini orang-orang hebat sehingga kita memberikan 212 Award untuk anak-anak muda remaja yang prestatif," katanya.

"Namanya Malik Barikesh, dia sekarang jadi asisten Zakir Naik. Dan Yahya yang sudah membuat satelit," imbuhnya.

Dalam acara tersebut, ucap Neno, juga akan memperhatikan dan memuliakan kaum difabel.

"Bella NKRI kita ingin menunjukkan kepedulian kita terhadap kaum difabel. Mereka kita muliakan berada di depan panggung dan akan kita berikan seperti tuna rungu kita akan menterjemahkan untuk mereka," tandasnya.

(Tribunnews.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved